Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Trump Kirim Surat kepada Pemimpin Iran, Negosiasikan Kesepakatan Nuklir

Trump mengatakan ingin menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran.

8 Maret 2025 | 08.00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di gedung Kongres Amerika Serikat, Washington, DC, Amerika Serikat, 4 Maret 2025. Reuters/Win McNamee
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di gedung Kongres Amerika Serikat, Washington, DC, Amerika Serikat, 4 Maret 2025. Reuters/Win McNamee

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ingin menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran. Seperti dilansir Reuters, ia mengatakan telah mengirim surat kepada pemimpin Iran pada Kamis. Trump berharap Republik Islam Iran, musuh bebuyutan sekutu lama AS, Israel, akan setuju untuk berbicara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya bilang saya harap Anda akan bernegosiasi, karena itu akan jauh lebih baik untuk Iran," kata Trump dalam wawancara dengan Fox Business Network yang disiarkan pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya pikir mereka ingin mendapatkan surat itu. Alternatif lainnya adalah kami harus melakukan sesuatu, karena Anda tidak bisa membiarkan senjata nuklir lain."

Tidak ada tanggapan langsung dari kementerian luar negeri di Iran, di mana saat ini akhir pekan, terhadap permintaan komentar atas pernyataan Trump.

Surat itu tampaknya ditujukan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan tentang itu.

"Ada dua cara Iran dapat ditangani: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan," kata Trump. "Saya lebih suka membuat kesepakatan, karena saya tidak ingin menyakiti Iran. Mereka orang-orang hebat."

Trump telah menjungkirbalikkan kebijakan luar negeri AS setelah menjabat pada Januari. Ia mengadopsi sikap yang lebih damai terhadap Rusia, yang telah membuat sekutu Barat waspada saat ia mencoba menengahi mengakhiri perang Moskow yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina.

Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, sebuah perjanjian multinasional untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir, pada 2018, setahun setelah masa jabatan Gedung Putih pertamanya.

Dia mengatakan pada Februari ingin membuat kesepakatan dengan Iran yang mencegah negara itu mengembangkan senjata nuklir.

Rusia telah menawarkan untuk menengahi antara Amerika Serikat dan Iran, kata seorang sumber yang diberi pengarahan tentang diskusi kepada Reuters pada Selasa. Kremlin bersumpah untuk melakukan segala kemungkinan untuk memfasilitasi solusi damai atas ketegangan karena program nuklir Teheran.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov membahas upaya internasional untuk menyelesaikan situasi seputar program nuklir Iran dengan duta besar Iran Kazem Jalali, kata kementerian luar negeri Rusia pada Jumat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus