Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Arab Saudi Bangun Kilang Penyulingan Minyak Rp 140 T di Pakistan

Arab Saudi berencana membangun kilang penyulingan minyak senilai Rp 140,4 triliun di pelabuhan laut dalam Gwadar, Pakistan.

13 Januari 2019 | 17.39 WIB

Pandangan umum pelabuhan Gwadar di Gwadar, Pakistan 4 Oktober 2017. Arab Saudi akan membangun kilang minyak di Pelabuhan Gwadar yang didanai China di Pakistan. REUTERS/Drazen Jorgic
Perbesar
Pandangan umum pelabuhan Gwadar di Gwadar, Pakistan 4 Oktober 2017. Arab Saudi akan membangun kilang minyak di Pelabuhan Gwadar yang didanai China di Pakistan. REUTERS/Drazen Jorgic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi berencana membangun kilang penyulingan minyak senilai US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 140,4 triliun di pelabuhan laut dalam Gwadar, Pakistan. Cina mendanai pembangunan pelabuhan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rencana pembangunan kilang penyulingan minya itu diungkapkan Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih kepada wartawan di pelabuhan Samudera Hindia pada Sabtu, 12 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

"Arab Saudi ingin membuat pembangunan ekonomi Pakistan stabil melalui pembangunan kilang penyulingan minyak dan ingin bermitra dengan Pakistan di Koridor Ekonomi Cina-Pakistan (CPEC)," kata al-Falih.

Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS akan berkunjung ke Pakistan pada Februari mendatang untuk menandatangani kesepakatan pembangunan kilang penyulingan minyak tersebut.

Selain itu, kedatangan MBS ke Pakistan juga untuk berinvestasi di sektor lain.

 

"Dengan membangun kilang penyulingan minyak di Gwadar, Arab Saudi akan menjadi mitra penting di CPEC," ujar Menteri Perminyakan Pakistan, Ghulam Sarwar Khan.

Media Saudi sebelumnya melaporkan pertemuan antara Falih dengan Khan dan Menteri Urusan Maritim Pakistan, Ali Zaidi di Gwadar. Ketiganya bertemu untuk mendiskusikan kerja sama dalam penyulingan, petrokimia, tambang, dan energi terbarukan.


 

Beijing dilaporkan telah mengucurkan dana sebesar US$ 60 miliar terkait dengan CPEC yang meliputi pembangunan pembangkit tenaga listrik, jalur lintasan motor, meningkatkan dan memperbahuri rel kereta dan memperbesar kapasitas pelabuhan. Ini semua untuk membuat Pakistan sebagai rute darat yang menghubungkan Cina bagian barat dengan dunia.

Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan yang berjalan sejak Agustus 2018, Pakistan telah mengamankan paket dukungan ekonomi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Cina.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus