Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS telah menemukan perangkat elektronik penting dari balon mata-mata China, yang ditembak jatuh oleh jet tempur AS di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari 2023, termasuk sensor utama yang mungkin digunakan untuk pengumpulan data intelijen.
"Para kru berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan potongan perangkat elektronik yang diidentifikasi serta sebagian besar struktur," kata Komando Utara militer Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan, Senin, 13 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balon, yang dibantah China sebagai kapal mata-mata pemerintah, terbang selama seminggu di atas Amerika Serikat dan Kanada sebelum Presiden Joe Biden memerintahkannya untuk ditembak jatuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa itu membuat tegang hubungan antara Washington dan Beijing, menyebabkan Menlu AS menunda perjalanan ke China.
Peristiwa ini juga menyebabkan militer AS menjelajahi langit untuk mencari objek lain yang tidak ditangkap oleh radar dan menemukan tiga benda tak dikenal dalam tiga hari antara Jumat dan Minggu pekan lalu.
Militer AS dan pemerintahan Biden mengakui bahwa banyak hal tentang objek tak berawak terbaru yang masih belum diketahui, termasuk bagaimana mereka bertahan di udara, siapa yang menciptakannya, dan apakah mereka mungkin telah mengumpulkan data intelijen.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berusaha menenangkan orang Amerika tentang risiko yang ditimbulkan oleh benda tak dikenal itu.
"Saya ingin meyakinkan orang Amerika bahwa benda-benda ini tidak menimbulkan ancaman militer bagi siapa pun di lapangan," kata Austin, berbicara kepada wartawan saat ia mendarat di Brussel untuk pertemuan NATO.
"Namun, mereka menimbulkan risiko bagi penerbangan sipil dan berpotensi menjadi ancaman pengumpulan data intelijen."
Militer AS mengatakan bahwa menargetkan objek terbaru lebih sulit daripada menembak jatuh balon mata-mata China, mengingat ukurannya yang lebih kecil dan kurangnya tanda radar tradisional pada objek tersebut.
Sebagai contoh kesulitan, jet tempur F-16 harus menembakan dua rudal sidewinder - setelah salah satunya gagal mengenai sasaran, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Austin mengatakan militer AS belum menemukan puing-puing dari tiga objek terbaru yang ditembak jatuh, salah satunya di lepas pantai Alaska yang tertutup salju. Penembakan lain terjadi di wilayah Yukon di Kanada.
Militer AS menolak mengakitkan keempat benda asing itu.
Tetapi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa empat objek udara yang ditembak jatuh dalam beberapa hari terakhir terhubung, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
FRANCE24 | FATIMA ASNI SOARES|