Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah Kate Middleton mengumumkan sakit kanker, Pangeran William pun kini dalam sorotan media, bahkan lebih sering dari sebelumnya. Vonis Kate menderita kanker tak lama berselang setelah Raja Charles III juga didiagnosis sakit kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran William, 41 tahun, adalah pewaris tahta Kerajaan Inggris. Sejak pertengahan Januari 2024, ayahnya Raja Charles III dan Kate sudah absen dari pandangan publik. Jika naik tahta, Pangeran William akan menjadi Raja William V.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anna Whitelock, Professor bidang sejarah dari Universitas London, mengatakan sejak Ratu Elizabeth II meninggal pada September 2022, Pangeran William sudah menyadari dia akan menghadapi takdir, di mana siap-tidak-siap dia harus menjadi Raja.
"Ketika Raja Charles III didiagnosis sakit kanker, tentu saja reaksi pertamanya adalah reaksi sebagai seorang anak yang mengkhawatirkan ayahnya. Namun ada tanggung jawab besar yang tiba-tiba dibebankan ke pundaknya. Saya yakin, dia menyadari itu," kata Whitelock.
William selama bertahun-tahun berada di tengah sorotan publik secara positif sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris. Dia mendapat dukungan ketika menikahi Kate pada 2011, yang dari pernikahan itu mereka dikaruniai tiga anak sehingga bisa melangsungkan tahta neneknya Elizabeth II.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir Kerajaan Inggris yang dianggap berkelas, mulai terkoyak saat Pangeran Harry memutuskan mengundurkan diri dari tugas-tugas kerajaan. Harry dan istrinya Meghan Marcel lalu mengkritik Kerajaan Inggris. Ada pula skandal yang melibatkan paman Pangeran William, yakni Pangeran Andrew yang berkawan dengan Jeffrey Epstein yakni terdakwa perdagangan seks.
"Dia (Pangeran William) pasti sangat hancur dan mengkhawatirkan istrinya Kate, anak-anaknya dan ayahnya, selain masalah-masalah dia dan adiknya. Saya fikir ini sangat berat, namun dia sangat tabah," kata penulis biografi Kerajaan Claudia Joseph.
Pada 2017, sejumlah tabloid menyebut William sebagai sosok yang kerjanya malu-malu. Namun sejak kritik itu, William mengambil lebih banyak tugas - tugas kerajaan hingga akhir mendapatkan pujian, di antaranya karena dia juga mengangkat isu lingkungan dan kesehatan mental.
"Saya yakin, ketika tiba waktunya Pangeran William akan maju. Maksud saya, kita melihat setelah kematian Ratu Elizabeth II yang tercatat sebagai pemegang tahta terlama, Kerajaan Inggris tetap berjalan," kata Robert Hardman, penulis biografi Charles III.
Di Inggris, seorang raja tidak memiliki jabatan politik. Whitelock menilai masa kepemimpinan William nanti, mungkin akan penuh tantangan karena warga Inggris tak ingin melihat raja yang hanya memakai jubah dan jadi sosok yang menggunting pita-pita acara peresmian, namun banyak orang yang ingin melihat Kerajaan Inggris lebih inventoris.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini