Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Ghana menjadi negara pertama yang menerima paket bantuan vaksin Covid-19 gratis dari program Covax.
Indonesia menerima paket perdana vaksin Covid-19 dari Covax sebanyak 1,1 juta dosis.
Program Covax menjadi alternatif terbaik dalam mendistribusikan vaksin secara adil untuk menanggulangi pandemi.
KIRIMAN vaksin coronavirus perdana dari Covid-19 Vaccines Global Access (Covax), kerja sama pengadaan vaksin internasional di bawah pengawasan Badan Kesehatan Dunia (WHO), langsung mendongkrak program vaksinasi di Ghana. Hingga Kamis, 18 Maret lalu, atau tiga pekan setelah mendapatkan paket vaksin, negeri itu telah memberikan lebih dari 420 ribu dosis vaksin buatan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, kepada warganya. Sebanyak 60 persen populasi di Ibu Kota Accra, wilayah yang paling parah dihantam pandemi Covid-19, juga sudah divaksin.
Presiden Ghana Nana Akufo-Addo mengatakan rakyatnya akan merasa nyaman menerima vaksin karena yakin akan keamanannya. Akufo-Addo adalah orang pertama di dunia yang menerima vaksin AstraZeneca melalui program Covax pada Senin, 1 Maret lalu. “Sangat penting bagi saya untuk memberi contoh bahwa vaksin ini aman dengan menjadi orang pertama yang menerimanya,” kata Presiden 76 tahun itu, seperti dilaporkan Africanews.
Ibu negara Rebecca Akufo-Addo juga ikut divaksin. Vaksinasi itu disiarkan langsung ke seantero negeri. Wakil Presiden Mahamudu Bawumia dan istrinya, Samira, juga divaksin. Sehari setelah mereka divaksin, pemerintah meluncurkan program vaksinasi massal yang menggunakan 600 ribu dosis vaksin AstraZeneca gratis dari Covax.
Warga Ghana yang masuk daftar prioritas langsung mengantre di fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapat suntikan vaksin. Negara di Afrika itu menjalankan fase pertama vaksinasi untuk para pekerja kesehatan dan orang-orang yang dinilai memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19. Bernice Anaglatey, pekerja di unit perawatan intensif Covid-19 di Rumah Sakit Ridge, Accra, yakin dengan vaksin yang didapatnya. “Ini membantu melindungi saya dari virus yang dibawa pasien,” ujar perawat 42 tahun itu, seperti dilaporkan Reuters.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo