Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Baru 4 Bulan Menjabat, Menteri Rekonstruksi Jepang Mengundurkan Diri

Menteri Rekonstruksi Jepang Kenya Akiba mengajukan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa, 27 Desember 2022.

28 Desember 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fumio Kishida. Du Xiaoyi/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Rekonstruksi Jepang Kenya Akiba mengajukan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa, 27 Desember 2022. Akiba adalah menteri keempat yang meninggalkan kabinet bentukan Kishida pada Agustus 2022 lalu.

"Saya mengambil tanggung jawab saya dengan sangat serius sebagai orang yang menunjuk (menteri). Dengan mengemban tanggung jawab politik saya, saya berharap dapat memenuhi tugas sebagai perdana menteri," kata Kishida kepada wartawan setelah memastikan bahwa Akiba telah mundur.

Tiga menteri lainnya mundur secara berurutan karena skandal, ada juga yang melibatkan pendanaan dan hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Hubungan dekat Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang dengan kelompok agama tersebut terungkap setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan telah dikutip oleh responden jajak pendapat publik sebagai alasan di balik rendahnya peringkat persetujuan Kishida.

Partai oposisi menuduh Akiba terlibat dalam pelanggaran undang-undang pemilihan dan punya hubungan dengan Gereja Unifikasi. Namun Akiba membantah melakukan kesalahan.

"Tidak ada satu hal pun yang saya lakukan yang melanggar hukum. Itu adalah keputusan yang sulit untuk dibuat, tetapi saya mengajukan pengunduran diri saya kepada perdana menteri karena saya merasa tidak boleh menghambat debat di parlemen," kata Akiba kepada wartawan yang berkumpul di kantor perdana menteri setelah dia mengajukan pengunduran dirinya ke Kishida.

Posisi Akiba akan digantikan oleh mantan menteri rekonstruksi Hiromichi Watanabe. Kishida mengatakan Mio Sugita, Wakil Menteri urusan Dalam Negeri Parlemen, juga telah mengajukan pengunduran diri. Sebelumnya pada awal Desember 2022, Sugita sudah mencabut dan meminta maaf atas sejumlah komentar di masa lalu, termasuk menyebut minoritas seksual 'tidak produktif'.

Spekulasi meningkat saat Kishida berencana merombak kabinetnya pada awal bulan depan untuk mendongkrak popularitasnya yang menurun. Surat kabar Sankei mewartakan pada Jumat, 27 Desember 2022, beberapa anggota partai yang berkuasa telah mengajukan 10 Januari sebagai tanggal yang memungkinkan (Sugita mundur).

Kishida tidak mengesampingkan perombakan (kabinet), tetapi mengecilkan kemungkinan bahwa itu bisa terjadi dalam satu atau dua minggu ke depan.

"Saya tidak bermaksud mengatakan saya tidak akan pernah mempertimbangkan perombakan kabinet, saya hanya mengatakan saya tidak mempertimbangkannya selama liburan Tahun Baru," katanya.

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus