Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bebas dari Tahanan Rumah, Militer Gabon Izinkan Presiden Terguling ke Luar Negeri

Militer Gabon mengizinkan Ali Bongo, presiden terguling, menjalani pengobatan di luar negeri. Ia dibebaskan dari tahanan rumah.

8 September 2023 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Militer Gabon muncul di televisi ketika mereka mengumumkan bahwa mereka telah merebut kekuasaan setelah terpilihnya kembali Presiden Ali Bongo Ondimba, dalam tangkapan layar yang diperoleh Reuters pada 30 Agustus 2023. Gabon 1ere/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Gabon yang digulingkan, Ali Bongo Ondimba, telah dibebaskan dari tahanan rumah. Militer Gabon mengatakan Ali Bongo bebas meninggalkan negara itu untuk perawatan medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ali Bongo digulingkan dari kekuasaan pada 30 Agustus, tak lama setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilu. Ia menuai banyak kritik setelah menang setelah menjabat 14 tahun lamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mengingat kondisi kesehatannya, mantan Presiden Republik Ali Bongo Ondimba bebas bergerak. Jika dia mau, dia boleh bepergian ke luar negeri untuk pemeriksaan kesehatan,” kata juru bicara militer Gabon Kolonel Ulrich Manfoumbi dalam pernyataan yang dibacakan di televisi nasional pada Rabu malam.

Pernyataan yang mengumumkan pembebasan Ali Bongo dari tahanan rumah ditandatangani oleh Jenderal Brice Clotaire Oligui Nguema, yang dilantik sebagai kepala negara baru Gabon pada hari Senin. Oligui adalah sepupu Bongo, pernah menjabat sebagai pengawal mendiang ayah Bongo dan juga memimpin pasukan republik, sebuah unit militer elit.

Bongo sekarang memiliki opsi untuk meninggalkan negara itu jika dia ingin melakukannya. Bongo menderita stroke lima tahun lalu dan belum ditemui oleh dokternya.

“Bagi keluarganya, ini adalah masalah lain. Istrinya ditahan di lantai empat Istana Kepresidenan bersama putranya, Noureddin. Semuanya dituduh melakukan makar tingkat tinggi,” kata Haque.

Menurut penguasa baru negara itu, Nguema, mereka harus diadili karena dituduh mencuri uang dari kas negara.

Setelah mengambil sumpah jabatan di istana presiden pada hari Senin, Nguema mengatakan militer telah menguasai negara tersebut tanpa kekerasan. Militer akan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dengan menyelenggarakan pemilu yang kredibel dan bebas.

Kudeta tersebut disambut baik oleh masyarakat di Gabon. Namun kudeta itu menuai kecaman dari Uni Afrika dan komunitas internasional.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: KTT ASEAN 2023 Berakhir, Jokowi Resmi Serahkan Tongkat Keketuaan ke Laos

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus