Memang sulit memahami sikap gerilyawan radikal di Libanon. Seorang sandera dibebaskan, seorang lain diculik. TIGA peristiwa hampir terjadi bersamaan, dan beberapa pengamat menduga keduanya berkaitan. Satu sandera dibebaskan dari Beirut, sandera lain diambil di Beirut, sementara seorang bekas perdana menteri Iran jadi korban pembunuhan di kota pengasingannya di luar kota Paris, Prancis. Kamis lalu kelompok gerilyawan Jihad Al Islam yang sangat pro Iran telah membebaskan John McCarthy yang telah mereka sekap tak kurang dari lima tahun. Sehari sebelum itu kelompok gerilyawan tersebut menyampaikan pernyataan kepada beberapa kantor berita Barat di Beirut dan mengatakan bahwa mereka akan "mengirim utusan" bernama McCarthy yang membawa pesan untuk disampaikan ke pada Sekjen PBB Perez de Cuellar. Bersama dengan surat itu disertakan pula potret si sandera berkebangsaan Inggris itu. Kementerian luar negeri Inggris kemudian mengumumkan duta besarnya di Damaskus telah dipanggil oleh kementerian luar negeri Suriah. Timbullah spekulasi bahwa pemanggilan tersebut bertalian dengan pelepasan McCarthy, dan memang demikianlah yang terjadi. Menurut sumber-sumber Suriah, McCarthy diserahkan para penahannya di Libanon dan dengan segera diterbangkan ke Damaskus. Setelah diserahkan kepada duta besar Inggris, ia diterbangkan ke London. McCarthy, 34 tahun, adalah wartawan jaringan televisi Inggris Worldwide Television News. Nasib buruknya terjadi secara kebetulan. Pada 1986 ia ditempatkan oleh perusahaannya di Beirut untuk menggantikan rekannya yang mendapat cuti pulang ke Inggris. Tapi, baru satu pekan ia menjalankan tugasnya, kelompok Jihad Al Islam menculiknya. Ia disimpan di Libanon, dipindah-pindahkan tempatnya bersama dengan sekitar sebelas sandera lainnya yang ditahan oleh berbagai kelompok gerilyawan anti-Barat. Pembebasan McCarthy agak mengejutkan juga karena selama ini Jihad Al Islam hanya mau melepaskan sandera Barat bila Israel juga membebaskan orang-orang Palestina dan Libanon yang dipenjarakan Israel. Yang terutama dituntut pembebasannya adalah pemimpin karismatik Syiah Libanon Syeikh Abdelkarim yang ditahan Israel di Libanon Selatan. Dengan demikian, paling tidak ada dua tiga spekulasi tentang pembebasan McCarthy. Pertama, kelompok gerilyawan radikal di Libanon kini menginginkan agar Sekjen PBB Perez de Cuellar bertindak sebagai perantara dalam tukar-menukar tahanan antara Israel dengan mereka. Pembebasan McCarthy merupakan isyarat keseriusan kelompok ini. Maka, diduga, surat-surat yang dibawa McCarthy untuk Sekjen PBB, perihal tukar-menukar tawanan. McCarthy juga membawa kabar baik untuk sanak keluarga para sandera yang masih ada di Libanon khususnya, dan dunia umumnya, bahwa para sandera Barat yang masih ditahan diperlakukan dengan "baik." Dugaan kedua mengatakan, Iran dan Suriah kemungkinan besar menekan kedua kelompok gerilyawan itu untuk membebaskan sandera-sandera Barat. Kedua negara yang selama ini sangat anti-Barat telah berbalik dan ingin membuka diri serta mencari sahabat di dunia Barat. Kesulitan ekonomi Iran dan keinginan Suriah untuk berbaik-baik dengan Barat, untuk melenyapkan keterpencilannya setelah Uni Soviet tak bisa berbuat banyak, mendorong keduanya untuk menekan para pengikut mereka di Libanon agar melepaskan para sandera. Pelepasan McCarthy dengan demikian adalah proses awal untuk pelepasan sandera-sandera lainnya. Pendapat lain menyangsikan adanya tekanan dari Damaskus dan Teheran terhadap kelompok Islam radikal di Libanon karena kelompok itu tidak monolit. Buktinya, penculikan terus terjadi. Kamis larut malam pekan lalu, Jertome Leyraud, petugas badan kemanusiaan Medicins du Monde, Para Dokter Dunia, yang bermarkas di Paris, jadi korban baru penyanderaan. Mobilnya ditemukan kosong. Sebuah telepon gelap yang disampaikan ke kantor Medicins du Monde di Beirut mengatakan, mereka telah menangkap Letnan Intelijen Leyraud dan ia akan segera dieksekusi. Penelepon gelap itu menyatakan dirinya mewakili organisasi yang diberi nama "Badan untuk Menjamin Hak-Hak Sandera dan Tawanan". Pemerintah Prancis dan Organisasi Para Dokter Dunia membantah bahwa Leyraud, 26 tahun, seorang intelijen. "Ia benar-benar hanya mengemban misi pengobatan dan kesehatan," kata ketua lembaga kemanusiaan itu, yang segera mengirimkan dua stafnya untuk mencari kontak dengan Leyraud atau penculiknya. Ada juga pendapat yang menghubungkan pelepasan McCarthy dengan terbunuhnya bekas Perdana Menteri Iran Shahpur Bakhtiar di apartemennya di luar kota Paris, dua hari sebelum McCarthy dibebaskan. Konon, nyawa Bakhtiar dijadikan imbalan pembebasan McCarthy, dan akan menyusul kemudian sandera Amerika bernama Terry White. Tak kurang dari Bani Sadr, presiden pertama Republik Islam Iran, yang kini mengungsi di Prancis, menghubungkan dua hal itu (lihat Pasukan Pembunuh dari Iran?). Teheran tentu saja menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan pelepasan McCarthy adalah untuk mengetes sampai di mana keseriusan Barat dalam memecahkan masalah sandera dan kemelut Timur Tengah pada umumnya. Soal penculikan ini akan makin rumit, karena Ahad kemarin Leyraud dilepaskan lagi. Kemudian pada saat yang sama para penculik membebaskan Eduard Tracy, 60 tahun, orang Amerika yang disandera sejak Oktober 1986. Nampaknya, teori tentang tekanan Iran dan Suriah cukup kuat. ADN (Jakarta) dan DB (Kairo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini