Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bencana api sebelum pemilu

Kampanye untuk menghadapi pemilu 5 maret mendatang pm. malcom frazer mendapat saingan kuat dari partai buruh, bob hawke.

26 Februari 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH hampir setahun Australia dilanda musim kering. Di bagian selatan, air diransum dan banyak hewan piaraan mati atau dimatikan karena kekurangan air. Nasib buruk ini pekan lalu mencapai puncaknya. Api telah menjalar dan memusnahkan kawasan sepanjang 800 km di sebagian Australia Selatan dan Victoria -- di antara Adelaide dan Melbourne. Sedikitnya 71 orang tewas akibat kebakaran hutan ini dan puluhan lainnya sedang dirawat di berbagai rumah sakit. Lebih dari 3.000 rumah menjadi puing. Tak kurang dari 215.000 domba serta sekitar 14.000 sapi perah telah terpanggang hidup-hidup. Kerugian ditaksir US$ 400 juta untuk bangunan dan US$ 100 untuk hutan yang musnah. Walaupun ribuan regu pemadam kebakaran bekerja keras, api yang menjalari semak belukar dan hutan belum bisa dikuasai sepenuhnya di akhir minggu lalu. Laju angin dan suhu yang panas membantu meninggikan energi panas kebakaran tersebut. Musnahnya 100 lokasi penduduk dan 7 kota ini, "bagaikan jatuhnya sebuah bom atom kecil," demikian seorang ilmuwan dari Universitas Melbourne. Dan hari Minggu setelah misa gereja, Perdana Menteri Malcolm Frazer menyatakan Hari Berkabung Nasional. Dia juga menyaukan berhenti berkampanye dalam menghadapi pemilihan umum 5 Maret. "Adalah tidak patut dalam keadaan susah begini kita saling tuduh dan saling cerca," ujar Frazer. Kawasan peternakan Frazer di Victoria -- meskipun tidak musnah -- cuma 2 km dari wilayah kebakaran. Pemerintahan Frazer telah mengumumkan pemilihan umum dipercepat 8 bulan, tatkala partai oposisi (Partai Buruh) dalam keadaan terpecah belah. Bill Hayden memang mengundurkan diri setelah Frazer awal Februari mengumumkan jadwal pemilihan umum tapi tanpa diduga muncul bintang baru dari Partai Buruh. "Dan apa sih yang telah dihasilkan Frazer selama 7 tahun ini?" demikian si bintang baru, Bob Hawke, yang berhasil mengungguli Hayden. Menurut majalah Economist, Hawke selain tampan adalah tokoh yang banyak menarik kaum wanita. Meskipun anak pendeta, dia tampaknya menghayati hidup. Minuman dan wanita, yang pernah digemarinya, "menghangatkan riwayat hidupnya," demikian Economist. Namun Hawke memahami apa yang dikehendaki partainya, mempunyai hubungan baik dengan kalangan bisnis. Dia tahan meladeni orang berdebat, semalaman pun boleh. Hawke bernafsu sekali menjadi perdana menteri. Slogan kampanye Partai Buruh sederhana saja: "Bob Hawke: Pemersatu Australia." Frazer mengandalkan diri pada hasil-hasil yang telah dicapai oleh koalisi Partai Liberal-National Country. Hasilnya? "Tujuh tahun dengan janji-janji dusta," seru Hawke. Dewasa ini Australia sedang terkena resesi ekonomi. Ada sekitar 700.000 penganggur -- suatu rekor -- di antara sekitar 14,5 juta penduduknya, sedang inflasinya mencapai 11%. Banyak yang menduga, Frazer akan turun. Sementara Morgan Gallup Poll yang dimuat oleh majalah Bulletin menunjukkan 52% mendukung Partai Buruh, dibanding 41% untuk Partai Liberal-National Country. Jadi, pertarungan (pribadi) Frazer Hawke ternyata tidak kalah panasnya dengan api yang melanda Australia bagian selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus