SUDAH hampir setahun Australia dilanda musim kering. Di bagian
selatan, air diransum dan banyak hewan piaraan mati atau
dimatikan karena kekurangan air. Nasib buruk ini pekan lalu
mencapai puncaknya. Api telah menjalar dan memusnahkan kawasan
sepanjang 800 km di sebagian Australia Selatan dan Victoria --
di antara Adelaide dan Melbourne.
Sedikitnya 71 orang tewas akibat kebakaran hutan ini dan puluhan
lainnya sedang dirawat di berbagai rumah sakit. Lebih dari 3.000
rumah menjadi puing. Tak kurang dari 215.000 domba serta sekitar
14.000 sapi perah telah terpanggang hidup-hidup. Kerugian
ditaksir US$ 400 juta untuk bangunan dan US$ 100 untuk hutan
yang musnah.
Walaupun ribuan regu pemadam kebakaran bekerja keras, api yang
menjalari semak belukar dan hutan belum bisa dikuasai sepenuhnya
di akhir minggu lalu. Laju angin dan suhu yang panas membantu
meninggikan energi panas kebakaran tersebut. Musnahnya 100
lokasi penduduk dan 7 kota ini, "bagaikan jatuhnya sebuah bom
atom kecil," demikian seorang ilmuwan dari Universitas
Melbourne.
Dan hari Minggu setelah misa gereja, Perdana Menteri Malcolm
Frazer menyatakan Hari Berkabung Nasional. Dia juga menyaukan
berhenti berkampanye dalam menghadapi pemilihan umum 5 Maret.
"Adalah tidak patut dalam keadaan susah begini kita saling tuduh
dan saling cerca," ujar Frazer. Kawasan peternakan Frazer di
Victoria -- meskipun tidak musnah -- cuma 2 km dari wilayah
kebakaran.
Pemerintahan Frazer telah mengumumkan pemilihan umum dipercepat
8 bulan, tatkala partai oposisi (Partai Buruh) dalam keadaan
terpecah belah. Bill Hayden memang mengundurkan diri setelah
Frazer awal Februari mengumumkan jadwal pemilihan umum tapi
tanpa diduga muncul bintang baru dari Partai Buruh.
"Dan apa sih yang telah dihasilkan Frazer selama 7 tahun ini?"
demikian si bintang baru, Bob Hawke, yang berhasil mengungguli
Hayden. Menurut majalah Economist, Hawke selain tampan adalah
tokoh yang banyak menarik kaum wanita. Meskipun anak pendeta,
dia tampaknya menghayati hidup. Minuman dan wanita, yang pernah
digemarinya, "menghangatkan riwayat hidupnya," demikian
Economist. Namun Hawke memahami apa yang dikehendaki partainya,
mempunyai hubungan baik dengan kalangan bisnis. Dia tahan
meladeni orang berdebat, semalaman pun boleh.
Hawke bernafsu sekali menjadi perdana menteri. Slogan kampanye
Partai Buruh sederhana saja: "Bob Hawke: Pemersatu Australia."
Frazer mengandalkan diri pada hasil-hasil yang telah dicapai
oleh koalisi Partai Liberal-National Country. Hasilnya? "Tujuh
tahun dengan janji-janji dusta," seru Hawke.
Dewasa ini Australia sedang terkena resesi ekonomi. Ada sekitar
700.000 penganggur -- suatu rekor -- di antara sekitar 14,5 juta
penduduknya, sedang inflasinya mencapai 11%. Banyak yang
menduga, Frazer akan turun. Sementara Morgan Gallup Poll yang
dimuat oleh majalah Bulletin menunjukkan 52% mendukung Partai
Buruh, dibanding 41% untuk Partai Liberal-National Country.
Jadi, pertarungan (pribadi) Frazer Hawke ternyata tidak kalah
panasnya dengan api yang melanda Australia bagian selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini