Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dublin, ibu kota Irlandia, telah dikaitkan dengan Ramallah, Palestina sebagai bagian dari sebuah “perjanjian persahabatan”. Wali Kota Dublin Daithí de Róiste dan Wali Kota Ramallah Issa Kassis telah secara resmi menandatangani Perjanjian Persahabatan Kota ke Kota, menurut rilis Dewan Kota Dublin pada Kamis, 7 Desember 2023. Dengan ini, Dublin dan Ramallah menjadi kota kembar.
Hal ini terjadi setelah pertemuan Desember 2022 antara Ketua Eksekutif Dewan saat itu, Owen Keegan, dan Duta Besar Palestina untuk Irlandia Jilan Wahba Abdalmajid. Mereka membahas potensi kerja sama antara kedua kota tersebut.
Penandatanganan Perjanjian Persahabatan kemudian disepakati menyusul laporan kepada Komite Protokol Dewan Kota Dublin pada Juni 2023. Selanjutnya, terdapat pertemuan protokol yang diadopsi pada Pertemuan Dewan Kota Dublin pada Rabu, 6 November lalu.
Ramallah kini menjadi kota kelima yang memiliki perjanjian kembar dengan Dublin, setelah San Jose di Amerika Serikat pada 1986, Liverpool pada 1997, Barcelona pada 1998, dan Beijing pada 2010.
“Saya sangat menyambut baik penandatanganan Perjanjian Persahabatan antara kedua kota kita,” kata de Roiste. “Tujuan Perjanjian Persahabatan ini adalah untuk berkontribusi pada penguatan hubungan persahabatan antara kedua kota kita.”
Bidang-bidang yang mungkin menjadi area kepentingan bersama antara kedua kota tersebut mencakup aksi iklim, transportasi berkelanjutan dan perjalanan aktif, layanan kota khususnya pengelolaan sampah, dan kota pintar.
Dewan Kota Dublin baru-baru ini setuju untuk mengibarkan bendera Palestina selama sepekan ke depan sebagai solidaritas terhadap rakyat Gaza di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Israel telah melancarkan serangan tak henti-henti di Gaza setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.147 orang, termasuk 418 tentara, menurut penghitungan militer Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa 17.177 orang, termasuk 7.112 anak-anak, telah terbunuh serangan Israel sejak 7 Oktober dan 46.000 lainnya menjadi korban luka-luka.
ANADOLU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini