BAGAIMANA bila sasaran bom ter~lebih dahulu dijadikan seperti tanki bensin? Tentulah ledakan bom menjadi berlipat daya rusaknya. ~Dan Saddam Hussein ternyata punya bom seperti itu. Bom inilah yang kini bikin deg-degan Amerika. Setelah meriam raksasa yang diduga kuat sudah selesai dibuat (lihat TEMPO 15 September), pekan lalu pihak Amerika mengungkapkan bom baru Irak tersebut. Para ahli persenjataan Pentagon, Hankam-nya Amerika, menyebut bom itu sebagai bom super. Menurut sumber Pentagon, bom super itu merupakan kombinasi antara peledak bahan bakar sejenis bensin udara dan peledak biasa. Daya rusaknya hampir menyamai bom nuklir mini dan jauh lebih besar ketimbang bom konvensional dengan berat dan kaliber yang sama. Bila sistem bom super itu berjalan benar, daya rusaknya sepuluh kali daripada bom biasa. "Itu adalah senjata peledak yang sangat efektif," kata Henry Sokolski, ahli senjata Pentagon. Menurut Sokolski, efek ledakan pertama bom super tak terlihat. Maka, senjata itu sangat efektif untuk medan perang datar dan terbuka seperti di padang pasir. Sasaran-sasaran seperti pangkalan udara, lapangan pengeboran minyak, dan pasukan dalam padang terbuka dengan mudah bisa dihancurkannya. Prinsip kerja bom super sama saja dengan mengisi sebuah ruangan dengan gas, dan kemudian menyalakannya dengan lentikan api. Mula-mula, lewat satu ledakan kecil dari bom itu menyebarlah p~ropane atau ethylene oxide yang dikandungnya. Kemudian, dalam waktu yang sudah diatur, bom itu akan meledakkan gas yang sudah disebarkan itu. Dan terjadilah bola api raksasa disertai ledakan yang menimbulkan gelombang getaran raksasa juga. Laporan-laporan dari Barat menunjukkan, Irak memperoleh pengetahuan praktis membuat bom super melalui sebuah pabrik senjata Jerman, Messerschmitt-Bolkow-Blohm, secara tak langsung. Investigasi yang dilakukan Kongres Amerika malah mengatakan, teknologi Amerika terlibat di dalamnya. Pada mulanya perusahaan Jerman itu bekeria sama dengan pemerintah Mesir untuk mengembangkan suatu jenis bom tertentu. Proyek dihentikan pada 198~, tanpa jelas diketahui apakah bom dimaksud sudah dibikin oleh Mesir atau belum. Menurut majalah berita Jerman Der Spiegel, Mesir kemudian memberikan rahasia teknologinya kepada Irak~. Sebenarnya, teknik pembuatan bom super itu bukan hal baru. Banyak negara, misalnya Uni Soviet, Cina, Israel, Prancis, Jerman, dan Spanyol, telah memilikinya. Amerika sendiri tadinya ingin membuat bom-bensin ini agar tak terlampau bergantung pada senjata nuklir taktis. Penggunaan bom super, atau bom bensin, atau dalam istilah kimianya disebut FAE, luwes. Senjata peledak ini bisa dijatuhkan dari pesawat pengebom dan juga melalui peluru kendali. Perang tampaknya selalu jadi ajang percobaan senjata baru -- dan yang akan dicoba di Teluk merupakan senjata pembunuh dan perusak yang masih sulit dibayangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini