Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Marsha Chikita Fawzi alias Chiki Fawzi bercerita perjalanannya bersama politikus Anies Baswedan dan relawan Tim Peduli saat mengunjungi sejumlah pengungsi Gaza, Palestina, di sudut kota Amman, Yordania. Perjalanan itu mereka lakukan pada 21-27 Februari lalu sebagai bagian dari misi kemanusiaan dan solidaritas untuk warga Palestina yang menjadi korban perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela-sela lawatan itu, Chiki mengungkap rombongannya menyempatkan singgah ke rumah sederhana yang dihuni oleh keluarga besar asal Palestina. Chiki menuturkan bahwa dahulu keluarga itu kaya raya karena memiliki pertanian di Gaza. Kondisi mereka berubah drastis ketika Israel menyerang Gaza, termasuk properti milik keluarga itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mereka keluarga petani yang cukup kaya di Gaza, rumahnya gede, aku dikasih liat foto rumahnya,” kata Chiki saat ditemui Tempo di kediamannya, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Rabu, 5 Maret 2025.
Chiki menyampaikan bahwa kini keluarga itu hidup bergantung pada donasi dan sesekali terjun menjadi buruh kasar. Sebab, pengungsi tak diperbolehkan untuk bekerja di sektor formal. Keadaan diperparah dengan kondisi kepala keluarga mereka yang mengalami gangguan mental akibat bangkrut dan kehilangan seluruh asetnya.
“Aku pikir bapaknya beku karena kedinginan kayak aku. Tapi kata teman-teman, bapaknya kena mental. Makanya, yang bergerak sekarang itu ibu, anak, dan istrinya,” ujar Chiki.
Dalam kunjungan itu, Chiki juga mengobrol dengan sejumlah anak laki-laki dari keluarga tersebut. Ketika ditanya soal cita-cita, mereka dengan tegas menjawab ingin menjadi pejuang Hamas.
“Waktu cerita, anak-anak itu pede banget jawab mau jadi Hamas,” tuturnya.
Chiki mengaku kaget mendengar tanggapan mereka. Menurut Chiki, masa kecil yang berat di bawah trauma perang membentuk cita-cita anak ini menjadi bagian dari kelompok pejuang itu. Bagi anak-anak Gaza, kata Chiki, Hamas merupakan kelompok yang membantu dan melindungi masyarakat.
“Sebagaimana Spiderman atau hero lain di Marvel, super hero di real life mereka adalah Hamas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Chiki turut berbincang dengan seorang anak perempuan bernama Amina. Kepada Chiki, gadis cilik itu bercerita ingin menjadi dokter.
Selama kunjungan itu, Chiki menyampaikan, Anies Baswedan banyak berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga tersebut. Tak seperti dirinya yang menguasai bahasa Arab, Chiki menyebut bahwa Anies sesekali mengobrol dengan keluarga Palestina tersebut semampunya. Dalam beberapa kesempatan, jelas Chiki, anak-anak Palestina di rumah itu turut memeluk dan menempel di tubuh Anies.
Chiki bercerita bahwa keluarga itu sangat ramah dan antusias menyambut rombongannya. Bahkan, mereka menyediakan air mineral kemasan botol untuk para WNI yang datang meskipun harga minuman kemasan terbilang mahal di Yordania.
“Orang-orang Palestina itu benar-benar memuliakan tamu,” ucapnya.
Tak hanya itu, Chiki juga mencicipi kunafa, makanan penutup khas Timur Tengah, yang mereka sajikan. “Ini kunafa terenak yang pernah aku makan, lebih enak dari semua restoran mahal. Aku malah lahap banget makan kunafa yang dimasakin sama mereka, tapi enggak tega mengingat hidup mereka juga penuh tantangan,” tuturnya.
Chiki mengatakan bahwa keluarga ini masih dapat dikategorikan lebih beruntung karena dapat tinggal di rumah sederhana yang dipinjamkan oleh kerabat mereka di Yordania. Sebab, banyak keluarga Palestina lain yang tinggal di berbagai kamp pengungsian.
Selama perjalanan itu, Chiki beserta rombongannya juga mendatangi sejumlah kamp pengungsian. Mereka membagikan sekitar 100 paket sembako untuk keluarga Gaza yang membutuhkan bantuan.
Sebelumnya, Anies Baswedan tiba di Yordania dalam rangka misi kemanusiaan untuk Palestina, berkolaborasi dengan kelompok relawan Tim Peduli. Bersama Chiki Fawzi, musisi dan aktivis sosial, Anies membantu distribusi bantuan bagi para pengungsi yang tinggal di wilayah perbatasan.
Adapun bantuan tersebut merupakan bagian dari Winter Extreme Program 2025, sebuah inisiatif yang menyalurkan perlengkapan dan bantuan musim dingin bagi warga Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan. Melalui unggahan Instagram pada Selasa, 25 Februari 2025, Chiki bercerita tentang keterlibatannya bersama Anies dalam kegiatan ini.
Putri bungsu dari pasangan artis, Ikang Fawzi dan mendiang Marissa Haque itu menyebut gencatan senjata sebagai momentum untuk memberikan bantuan terbaik bagi Palestina. "Menyalurkan bantuan winter bersama @tim_peduli yg masyaAllah kalian keren banget! Bareng-bareng kita gerak buat Palestina. Ingat, kita hutang konstitusi sama Palestina,” tulisnya.
Dalam unggahan yang sama, tampak Anies turun langsung membagikan bantuan kepada warga. Chiki Fawzi juga mengapresiasi keterlibatan Anies Baswedan dalam aksi tersebut, “Please please keep voicing out. Pak @aniesbaswedan, thankyou for your heart!”
Selain mendistribusikan bantuan, rombongan Tim Peduli juga mengunjungi King Hussein Cancer Center di Amman, Yordania. Di sana, mereka menemui anak-anak pengungsi Palestina yang tengah menjalani perawatan kanker.
"Penyerahan bantuan donasi untuk warga Palestina yang diwakili Bapak @aniesbaswedan. Pertemuan berlangsung di Amman, Yordania, tempat anak-anak pengungsi Palestina yang sedang dalam proses pengobatan penyakit kanker," demikian bunyi unggahan ulang dari Instagram Story Anies Baswedan.
Adinda Jasmine ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.