Melayat ke Rumah Marissa Haque, Anies: Kegigihannya DIturunkan ke Putri-putrinya

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama istrinya, Fery Farhati melayat ke rumah artis dan dosen, Marissa Haque yang meninggal pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024 di Bintaro, Tangerang Selatan. Ia mengaku terkejut dengan kepergian istri penyanyi rock, Ikang Fawzi itu.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Terkejut dan berduka mendalam mendengar berpulangnya Mbak Marissa Haque dini hari tadi. Kepedulian, keberanian dan kegigihannya dalam memperjuangkan berbagai isu penting bagi bangsa selalu menjadi inspirasi," tulisnya saat mengunggah rangkaian foto-foto kala dia melayat di rumah duka. 

Dari foto-foto yang dilampirkan Anies, terlihat ia memeluk Ikang Fawzi untuk menguatkan hati atas kepergian Marissa yang mendadak itu. Terlihat di foto, Ikang Fawzi menangis. Ia juga berusaha menguatkan hati kedua putri Marissa, yakni Bella Fawzi dan Chiki Fawzi. Anak bungsu Marissa, Chiki merupakan juru kampanye Anies saat mencalonkan diri sebagai gubernur pada 2017 dan presiden dalam Pilpres 2024 lalu. Peran Chiki Fawzi inilah yang membuat hubungan Anies dengan keluarga Ikang sangat dekat. 

Menurut Anies, Marissa adalah figur seniman, politisi, dan akademisi yang cemerlang dan menginspirasi. Sebagai aktris, ia pernah meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Selamat Tinggal Kekasih. Ia juga menjadi politisi dan pernah menjadi anggota DPR RI pada 2004. Dua tahun kemudian, Marissa dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Banten meski kalah. Sebagai akademisi, Marissa, pemilik gelar doktor ini adalah associate professor di Indonesia Banking School. 

"Namun lebih dari itu, ia adalah seorang istri terbaik bagi Mas @ikangfawzi dan ibunda terbaik bagi @bellafawzi dan @chikifawzi. Kepedulian dan kegigihannya diturunkan kepada putri-putrinya. Begitu banyak orang jadi saksi kebaikannya," tulis Anies.

Marissa Haque meninggal dalam keadaan tidur. Soraya Haque –adik Marissa Haque– menyebutkan bahwa kakaknya meninggal tanpa ada gejala atau penyakit yang diderita. Dia bercerita pada awalnya sang kakak beraktivitas seperti biasa. Setelah mengajar Marissa pulang ke rumah, dan pada malam hari bertemu keluarganya di ruang atas rumahnya.