Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 19 Juni 2024 mengajak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un naik limusin mewah nan canggih Aurus buatan Rusia selama kunjungan penuh kemegahan ke Pyongyang setelah memberikan salah satu mobil mewah itu kepada Kim sebagai hadiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertemuan tersebut terjadi setelah kedua pemimpin menandatangani perjanjian yang memperdalam kerja sama militer mereka dengan memasukkan janji pertahanan bersama untuk saling membantu jika diserang, dan Kim menyebut hubungan baru tersebut sebagai aliansi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Video yang dirilis oleh TV pemerintah Rusia menunjukkan Putin melompat ke belakang kemudi limusin lapis baja hitam, yang merupakan mobil resmi kepresidenannya di Rusia, dan Kim duduk di kursi penumpang.Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengendarai mobil Aurus di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea 20 Juni 2024. KCNA via REUTERS
Mobil tersebut lalu ditampilkan sedang mengemudi di jalan yang melewati tempat yang tampak seperti taman sebelum berhenti. Seorang pria Korea berjas dan mengenakan sarung tangan putih terlihat membukakan pintu untuk Kim sebelum bergegas untuk menahan pintu Putin.
Vladimir Putin dan Kim Jong Un kemudian ditampilkan berjalan berdampingan dan mengobrol di jalan setapak di kawasan hutan dengan seorang pria, mungkin seorang pengawal, berjalan di belakang mereka.
Kim Jong Un diyakini sangat antusias dengan otomotif dan salah satu pembantu Putin mengatakan pada Rabu pagi bahwa pemimpin Rusia itu telah memberi Kim sebuah limusin Aurus buatan Rusia sebagai hadiah.
Limosin Aurus
Putin memberi Kim Jong Un limusin Aurus pertama pada Februari tahun ini, kata kedua negara pada saat itu, yang berarti dia sekarang memiliki setidaknya dua kendaraan tersebut.
Senat Aurus, bergaya retro seperti limusin ZIL era Soviet, adalah mobil resmi kepresidenan Rusia dan Putin mengendarainya pada upacara pelantikan Kremlin terbarunya pada bulan Mei.
Ketika Kim Jong Un mengunjungi Rusia timur pada September tahun lalu, Putin menunjukkan kepadanya salah satu kendaraan tersebut. Kim duduk di samping Putin di dalam mobil dan tampak menikmatinya.
Kim Jong Un memiliki banyak koleksi kendaraan mewah asing yang mungkin diselundupkan, seiring dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang ekspor barang mewah ke Korea Utara.
Dia terlihat berada di limusin Maybach, beberapa Mercedes, Rolls-Royce Phantom, dan kendaraan sport Lexus.
Seorang pejabat senior Rusia mengatakan bulan lalu bahwa Rusia akan mulai membuat mobil mewah Aurus di bekas pabrik Toyota di St. Petersburg tahun ini. Menurut lembaga analisis Rusia Autostat, 40 mobil bermerek Aurus telah terjual di Rusia sepanjang tahun ini.
Kerja sama Rusia dan Korea Utara
Sebelumnya, Vladimir Putin tiba di Pyongyang pada Selasa, 18 Juni 2024 dengan membawa delegasi Rusia. Sejumlah dokumen penting diharapkan ditandatangani selama kunjungan presiden Rusia tersebut ke Korut.
Pembicaraan antara Putin dan Kim Jong Un beserta delegasi mereka disebut berjalan selama 1,5 jam. Pertemuan itu dilaksanakan secara tertutup, dan diperkirakan akan diikuti dengan pertemuan empat mata.
Adapun hasil kunjungan itu, kedua negara berjanji untuk saling memberikan bantuan militer tanpa penundaan jika salah satu negara diserang oleh negara ketiga berdasarkan perjanjian kemitraan baru yang ditandatangani setelah pertemuan puncak pemimpin kedua negara itu pekan ini.
“Jika salah satu dari kedua belah pihak berada dalam situasi perang karena invasi bersenjata dari satu negara atau beberapa negara, pihak lain akan memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya tanpa penundaan dengan memobilisasi segala cara yang dimilikinya,” sebut satu pasal dalam perjanjian yang dilaporkan KCNA, Kamis, 20 Juni 2024.
Perjanjian kemitraan strategis komprehensif ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 19 Juni 2024 setelah pembicaraan di Pyongyang.
Menurut KCNA, perjanjian baru tersebut juga mengharuskan kedua belah pihak untuk tidak menandatangani perjanjian dengan negara ketiga yang melanggar kepentingan inti negara lain atau berpartisipasi dalam tindakan tersebut.
ANTARA | CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan editor: Putin Ajak Kim Jong Un Berkeliling Pyongyang dengan Limusin Buatan Rusia