Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Charles, sudah ada yang punya

Istana buckingham mengumumkan pertunangan pangeran charles dengan lady diana spencer. charles sudah terlibat dalam serangkaian kisah cinta dengan sejumlah wanita. (ln)

7 Maret 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HUBUNGAN Pangeran Charles (Prince of Wales) dengan Lady Diana Spencer sudah lama tercium pers Inggris. Sejak Novermber lalu, Lady Diana menjadi salah satu sasaran wartawan. Seringkali didesak reporter, ia bersikap senyum dan diam. Tapi ia pernah terpojok oleh pertanyaan Pres Association hingga akhirnya keluar pernyataan, "Saya kira untuk menikah pada usia 19 tahun tidaklah terlalu muda." Itu memang akan dilangsungkam Buckingham Palace mengumumkan (24 Februari) rencana pernikahan Pangeran Charles, 32 tahun, dengan Lady Diana, 19 tahun, Juli kelak. Lady Diana yang selama ini tinggal di flat Kensington, London, bersama tiga temannya terpaksa pindah ke Clarence House sampai saat pernikahan tiba. Pertunangan keduanya diumumkan tengah hari Selasa itu juga juga. Di tengah para sekretaris, pembantu dan undangan, Pangeran Charles dan Lady Diana kelihatan sangat gembira ketika mengangkat gelas champagne. Kepada segenap tamu, Lady Diana memperlihatkan cincin pertunangannya -- sapphire berbentuk oval dikelilingi 14 permata yang ditatahkan di atas emas putih 8 karat. Sejak hari itu berakhirlah suatu masa spekulasi buat pers Inggris. Para redaktur di Fleet Street (tempat sejumlah koran London berkantor) tidak lagi dengan susah payah mencari berita gosip. Akibat berita koran Sunday Mirror, Ny. Frances Shand-Kydd pernah tersinggung. Karena koran itu memberitakan bahwa putrinya, Diana, suatu malam berkencan dengan seorang pangeran di gerbong kereta api kerajaan. Pangeran Charles mengungkapkan kisah cintanya bersama Lady Diana dalam suatu wawancara dengan Independent Television News. Cinta mereka katanya, dimulai secara bertahap. Sejak kecil sesungguhnya, keduanya sudah saling mengenal. Kebetulan pula kebun keluarga milik Earl Spencer, ayah Lady Diana, bersebelahan letaknya dengan kebun kerajaan di Sandringham. Di kebun kerajaan itulah keduanya dulu sering bermain. Tapi pertemuan 'serius' baru terjadi pcrtama kalinya di Althorp, Northamptonshire, suatu tanah perkebunan luas milik keluarga Spencer, pada peringatan 25 tahun Elizabeth II menjadi Ratu Inggris, November 1977. Yang mempertemukan keduanya adalah Lady Sarah McCorquodale, kakak Lady Diana. Baik sang Pangeran Charles maupun tunangannya mengungkapkan bahwa kisah cinta mereka justru baru dimulai ketika Lady Diana pergi ke Balmoral, rumah kerajaan di Skotlandia, Juli tahun lalu. "Di situ, kami berdua mulai sadar bahwa ada sesuatu yang berkembang di antara kami," ujar Pangeran Charles. Menurut cerita Lady Sarah, pasangan itu memiliki rasa humor yang sama. Bila Pangeran Charles ketawa terbahak maka Lady Diana pun ketawa terbahak. "Keduanya pun sama-sama menyenangi balet, opera dan olahraga dalam segala jenisnya," ungkapnya. "Saya adalah dewi asmara, karena sayalah yang mempertemukan keduanya." Sekalipun demikian, hubungan keduanya tak pernah tersiar secara terbuka. Miss Virginia Pittman, teman satu flat Lady Diana, misalnya, sudah mengetahui hubungan keduanya sejak lama tapi belum pernah sekali pun ia memergoki Pangeran Charles. Dengan sadar memang Buckingham Palace merahasiakan hubungan keduanya untuk mencegah publisitas. Suatu saat, misalnya, Lady Diana pernah diselundupkan (seperti operasi militer) ke rumah peristirahatan Ratu Elizabeth II di Birkall, Skotlandia, agar bisa berkencan dekat dengan kekasihnya. Lady Diana dikenal memiliki sikap hangat, berkepala dingin dan bijaksana, yang sudah dipertunjukkannya ketika harus melayani pertanyaan wartawan. Ia merupakan anak keempat (bungsu) hasil pernikahan Earl Spencer dengan Miss Frances Roche. Pasangan ini bercerai. Dengan kemampuan rata-rata, ia melewati pendidikan di West Heath School --suatu sekolah privat dengan 130 murid dekat Sevenoaks, Kent. Sebagai murid, ia menonjol di bidang seni dan renang. Dan di tahun 1979, ia menerima tawaran temannya untuk menjadi guru tidak tetap di Young England Kindergarten (Taman Kanak-Kanak) di Distrik Pimlico, London. Untuk mencapai tempatnya mengajar, ia selalu mengendarai Moris Mini Metro warna merah. Sekalipun usianya lebih mudah 12 tahun dibanding calon suaminya, Lady Diana tak begitu merisaukannya. Dengan perbedaan usia itu, Pangeran Charles berpendapat justru ia akan tetap awet muda. Beberapa hari sebelum pertunangannya diresmikan, Pangeran Charles menelepon Earl Spencer. "Ia bertanya: 'Bolehkah saya menikah dengan putri anda. Saya kaget waktu dia (Lady Diana) menjawab ya'," tutur Earl Spencer. Earl (gelar kebangsawanan tinggi sederajat pangeran) Spencer merupakan keturunan langsung Duke of Marlborough, panglima militer terkenal abad ke-18. Gampang Jatuh Cinta Tapi sebelum pilihannya jatuh pada Lady Diana, sang pangeran sudah terlibat dalam serangkaian kisah cinta dengan sejumlah wanita. Untuk pertama kalinya, ia dihubungkan dengan Putri Marie Astrid dari Luxembourgh. Tak lama kemudian ia kelihatan berburu di Spanyol selama seminggu bersama Lady Jane Wellesly. Kepada koran New York Times, Pangeran Charles (11 September 1977) mengungkapkan bahwa wanita dengan tubuh tinggi, ramping dan berkaki panjang, merupakan wanita idamannya. Lady Diana, tinggi 175 cm, selain berparas cantik, tentu memenuhi persyaratan itu. Tapi sebelumnya adalah Davina Sheffield, bertubuh tinggi ramping, pernah masuk dalam kehidupan Pangeran Charles. Kedudukan Davina kemudian digantikan Lady Jane Spencer, kakak Lady Diana. Tapi Lady Jane mengatakan bahwa hubungan mereka hanyalah hubungan persaudaraan sejati. Walau demikian, ia berkomentar, "Pangeran Charles adalah pria romantis yang gampang jatuh cinta." Pangeran Charles, pewaris tahta Kerajaan Inggris Raya, memang selalu dikejar wanita. Ketika (1977) ia berkunjung ke AS, banyak gadis dengan terus terang minta berkencan dengannya. Bahkan dengan beraninya, seorang gadis mendaratkan ciuman ketika Pangeran Charles tengah berenang di suatu pantai Australia Barat. Calon raja Inggris ini memulai pendidikannya di sekolah privat Hill House di Knightsbridge sampai akhirnya meraih MA di Trinity College, Cambridge. Ia menyenangi arkeologi dan antropologi. Sementara balap kuda merupakan hobi utamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus