Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Cina Dituduh Mata-matai Pembelot yang Ada di Amerika Serikat

Jaksa Penuntut di Amerika Serikat menyebut ada tiga kasus dimana Cina mencoba memata-matai para pembelot dari negara itu yang ada di Amerika Serikat.

17 Maret 2022 | 14.30 WIB

Bendera Cina dan AS berkibar di luar gedung perusahaan di Shanghai, Cina 16 November 2021. REUTERS/Aly Song
Perbesar
Bendera Cina dan AS berkibar di luar gedung perusahaan di Shanghai, Cina 16 November 2021. REUTERS/Aly Song

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di Amerika Serikat pada Rabu, 16 Maret 2022, menuduh sejumlah agen Pemerintah Cina mencoba memata-matai dan mengintimidasi para pembelot asal Cina, yang sekarang tinggal di Negeri Abang Sam. Salah satu yang diduga dimata-matai itu adalah seorang kandidat anggota kongres Amerika Serikat kelahiran Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pejabat di Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengatakan ada tiga kasus kriminal yang muncul dan itu merupakan penindasan trans-nasional oleh pemerintahan otoriter. Salah satu kasus yang dikriminalkan adalah sebuah acara diskusi tentang penyerangan pada seorang pembangkang.

 

“Kasus-kasus ini mengekspos sejumlah upaya oleh Pemerintah Cina untuk menekan suara-suara yang berbeda pendapat di Amerika Serikat dan memperlihatkan bagaimana Cina berusaha untuk menguntit, mengintimidasi dan membungkam mereka yang menentang (Cina),” kata asisten Jaksa Agung Matthew Olsen.

     

Dalam salah satu kasus, Jaksa Penuntut mengatakan sebuah agen Pemerintah Cina mendekati seorang investigator swasta Amerika Serikat agar membantu Cina membuat sebuah skandal politik, untuk melemahkan seorang laki-laki kelahiran Cina, yang hendak maju sebagai anggota DPR New York dari Partai Demokrat.      

 

Sejumlah jaksa penuntut juga membuat pengakuan, agen di Cina menyorongkan proposal kepada investigator swasta agar mempertimbangkan untuk menyerang secara fisik kandidat anggota DPR dari New York tersebut sehingga dia tidak jadi mencalonkan diri.

 

“Anda mulai bisa berfikir sekarang, rencana apa saja yang ada selain kekerasan. Pada akhirnya, kekerasan boleh juga. Pukul dia, hingga dia tidak bisa mencalonkan diri di pemilu,” demikian bunyi petikan percapakan dengan sebuah agen di Cina.

 

Kandidat anggota DPR tersebut tidak dipublikasi identitasnya, namun banyak menduga itu adalah Xiong Yan, yang ingin maju dalam pemilu anggota DPR dari Partai Demokrat mewakili wilayah Long Island, New York. Kursi yang diperebutkan itu, akhirnya dimenangkan oleh Lee Zeldin dari Partai Republik, yang pada maju lagi sebagai calon gubernur New York.         

 

 

Sumber: Reuters

 

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus