Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina pada Minggu, 1 Desember 2024, berjanji akan membalas Amerika Serikat yang menyetujui penjualan senjata ke Taiwan. Beijing juga mengkritik Amerika Serikat karena mengizinkan Presiden Taiwan transit di Hawaii.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taiwan adalah pulau yang mengatur pemerintahannya secara demokratis, namun Beijing memastikan pulau itu bagian tak terpisahkan dari Cina. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan penjualan senjata senilai USD385 juta (Rp6 triliun) ke Taipe pada Jumat, 28 November 2024, termasuk penjualan suku cadang, jet tempur F-16 dan sejumlah unit radar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumuman izin penjualan senjata itu disampaikan beberapa jam sebelum Presiden Taiwan Lai Ching-te kunjungan kerja ke negara-negara sekutu Taiwan di Pasifik. Dalam kunjungan kerja itu, Lai akan singgah di Hawaii dan Guam yang merupakan teritorial Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan penjualan senjata ke Taiwan adalah sebuah sinyal yang keliru yang merusak hubungan Amerika Serikat – Cina. Beijing curiga penjualan senjata itu dengan maksud memerdekakan Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataan terpisah mengatakan dengan tegas menentang segala bentuk pertukaran resmi antara Taiwan dan Amerika Serikat dan mengutuk Amerika Serikat yang mengizinkan wilayahnya sebagai tempat persinggahan Lai. Cina tak suka dengan Presiden Lai dan menyebutnya sebagai separatis.
Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk memberikan masukan pada Taiwan untuk mempertahankan diri meskipun tak punya hubungan diplomatik antara Taipe dan Washington. Hubungan Taiwan-Amerika Serikat ini sering membuat Beijing marah
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini