Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah menyaksikan banyak pejabat militer dan intelijen yang mengundurkan diri selama perang Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut daftar pejabat-pejabat militer top Pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengundurkan diri:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2 Februari 2024
Kepala Divisi Penelitian Direktorat Intelijen Militer, Brigadir Jenderal Amit Saar, berhenti "karena alasan pribadi, tidak terkait dengan kegagalan unit untuk membunyikan alarm tentang serangan 7 Oktober, tetapi karena sakit," menurut media Israel.
22 April 2024
Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengundurkan diri karena kegagalannya memprediksi serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Palestina Hamas.
6 Juni 2024
Komandan Divisi Gaza tentara Israel, Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld, mengumumkan pengunduran dirinya karena kegagalannya dalam melindungi pangkalan militer dan permukiman Israel selama serangan Hamas pada 7 Oktober.
11 Juli 2024
Kepala Distrik Selatan badan keamanan Shin Bet mengundurkan diri, mengutip kegagalan departemennya untuk mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober.
29 Agustus 2024
Seorang perwira intelijen di divisi Gaza memberi tahu para komandannya bahwa ia berniat mengundurkan diri karena kegagalan intelijen pada 7 Oktober.
1 September 2024
Komandan Unit 8200, unit pengumpulan terbesar tentara Israel, Brigadir Jenderal Yossi Shariel, berniat mengumumkan pengunduran dirinya dalam beberapa minggu mendatang sebagai tanggapan atas kritik yang dilontarkan kepadanya terkait kegagalan intelijen pada 7 Oktober.
3 September 2024
Kepala Angkatan Darat Israel, Tamir Yadai, mengundurkan diri karena "alasan pribadi" setelah menjabat selama tiga tahun. Menurut Radio Angkatan Darat Israel, ia diperkirakan akan mengajukan pencalonan dirinya untuk "posisi penting" di dalam angkatan darat.
4 September 2024
Kepala divisi intelijen kepolisian Israel, Dror Assaraf, mengumumkan pengunduran dirinya, yang merupakan yang terbaru dari serangkaian pengunduran diri di jajaran kepolisian, yang diawasi oleh Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben-Gvir.
12 November 2024
Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Eyal Zamir, kemarin mengumumkan pengunduran dirinya, seminggu setelah pemecatan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, kantor berita Anadolu melaporkan.
Zamir bertemu dengan Menteri Pertahanan yang baru, Israel Katz, untuk menyerahkan pengunduran dirinya, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan. Tidak ada rincian yang diberikan mengenai mengapa Zamir ingin mengundurkan diri.
Menurut Otoritas Penyiaran Israel, keputusan Assaraf diambil setelah 35 tahun mengabdi. Ini merupakan pengunduran diri kedua dalam kurun waktu 24 jam, menyusul pengunduran diri Shuki Tahauko, komandan polisi Distrik Utara, setelah hanya dua tahun menjabat.
Pengunduran diri ini meluas hingga ke Kabinet Israel, yang menyaksikan pengunduran diri para pejabat non-militer yang paling terkemuka.
Pada 6 Juni, Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz dan pengamat Kabinet Perang Gadi Eisenkot mengundurkan diri dari pemerintahan persatuan darurat Netanyahu.
Gantz dan Eisenkot, keduanya anggota partai Persatuan Nasional, bergabung dengan pemerintahan Netanyahu setelah konflik Israel-Hamas meletus, yang mengarah pada pembentukan pemerintahan darurat, yang kemudian membentuk Kabinet Perang.
Bukan pengunduran diri tapi pemecatan yang dialami Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Pada Selasa, 6 November 2024, Netanyahu memecat Gallant, dengan alasan "krisis kepercayaan", dan menggantinya dengan sekutu dekatnya, Israel Katz, untuk memimpin perang negara itu di Gaza dan Lebanon.
ANADOLU | AL JAZEERA | REUTERS