Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bak film aksi Hollywood, operasi penangkapan putra raja narkoba El Chapo diwarnai baku tembak antara pasukan keamanan Meksiko dengan anggota kartel narkoba bersenjata lengkap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Joaquín Guzmán Loera, raja narkoba yang dikenal sebagai El Chapo, menghindari telah mengelabui pemerintah berkali-kali, ketika kabur lewat terowongan, di belakang lemari, di bawah bak mandi, dan melalui jurang curam di pegunungan Sinaloa yang terpencil. Dia bahkan berhasil melarikan diri dari penjara, dua kali. Pada akhirnya El Chapo ditangkap, diekstradisi ke AS, dan diadili di New York.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kini putra El Chapo yang diburu. Putra El Chapo, Ovidio Guzmán Lopez, membuat malu pemerintahannya sendiri minggu ini, ketika kaki tangan kartel memaksa patroli dari 30 anggota pasukan pemerintah untuk membebaskannya setelah ia ditangkap, menurut laporan New York Times, 19 Oktober 2019.
Sejumlah anggota pasukan Meksiko yang menggrebek Ovidio disandera oleh penjahat dan dipaksa untuk melepaskan putra El Chapo.
Baku tembak dimulai dengan pengepungan di kota Culiacan pada hari Kamis oleh anggota Kartel Sinaloa, yang pernah dipimpin oleh El Chapo. Video pertempuran sengit di jalan, orang-orang bersenjata memblokir jalan, penduduk melarikan diri ke tempat yang aman dan kepulan asap hitam naik dari kendaraan yang terbakar membanjiri media sosial.
Laporan-laporan menyatakan bahwa setelah penangkapan Ovido, kartelnya melakukan serangan sengit untuk membebaskannya dan mencegah ekstradisinya ke Amerika Serikat. Tetapi pemerintah tetap diam, meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menghindari jalan sepanjang hari.
Kemudian pemerintah mengatakan patroli telah menemukan Guzmán, tetapi telah menangguhkan operasi ketika aparat kalah jumlah oleh anggota kartel. Keesokan paginya pada Jumat, pemerintah mengakui bahwa patroli itu sebenarnya operasi yang direncanakan untuk menangkap Guzmán dan mengekstradisi dia ke Amerika Serikat.
Angkatan bersenjata berhasil menahannya, tetapi mereka dipaksa untuk melepaskannya setelah delapan anggota patroli diculik dan disandera, kata pemerintah. Dikelilingi oleh musuh, tanpa rencana cadangan yang jelas di darat atau di udara, dan tidak ada strategi evakuasi yang jelas, para prajurit mengalah dan mengembalikan Guzmán junior.
"Keputusan dibuat saya dukung dan saya setujui karena situasinya menjadi sangat buruk dan banyak warga yang terancam. Akhirnya dibuat keputusan untuk melindungi kehidupan rakyat," kata Presiden Andrés Manuel López Obrador.
Orang-orang bersenjata dari kartel narkoba terlihat di jalan Culiacan, Meksiko, Kamis, 17 Oktober 2019.[CNN]
Namun, beberapa orang yang terkait dengan kartel ditahan dan terluka, kata Sekretaris Keamanan Sinaloa Cristobal Castaneda, dikutip dari RT.com. Dia menambahkan bahwa pemerintah setempat bekerja dengan Garda Nasional, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut dalam operasi tersebut.
Menurut seorang mantan pejabat Amerika dan orang lain yang memberi pengarahan tentang masalah ini, kekuatan di balik respons kartel yang cepat dan efektif dalah putra tertua El Chapo, Ivan, yang telah mengambil peran penting dalam kartel sejak ayahnya ditangkap, diekstradisi ke Amerika Serikat dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada bulan Juli atas tuduhan narkoba, pembunuhan dan pencucian uang.
Mereka mengatakan bahwa Ivan pada awalnya ditangkap oleh militer juga, tetapi antek-anteknya dengan cepat mengalahkan angkatan bersenjata dan memastikan pembebasannya. Setelah bebas, Ivan kemudian mengatur rencana membebaskan saudaranya, Ovidio.
Mayat-mayat tergeletak di samping sebuah mobil selama baku tembak antara orang-orang bersenjata kartel narkoba dan pasukan federal menyusul penahanan Ovidio Guzman, putra gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman, di Culiacan, negara bagian Sinaloa, Meksiko, 17 Oktober 2019. [Reuters / Jesus Bustamante]
Upaya itu tidak hanya mencakup menyandera tentara, tetapi juga menculik keluarga mereka, menurut sumber yang mengetahui masalah ini. Belum ada komentar dari pemerintah terkait laporan ini.
Peristiwa di Culiacan terjadi setelah satu minggu yang dimulai dengan pembunuhan 13 petugas polisi negara bagian oleh kartel lain di Michoacan dan baku tembak di luar Iguala di Guerrero yang menewaskan 15 orang.
Ayah Guzmán, El Chapo, ditangkap beberapa kali sebelum dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Amerika Serikat. Para pemimpin kartel narkoba lain, yakni Kartel Zeta, Kartel Teluk dan kartel lainnya telah ditangkap dalam tindakan terkoordinasi antara penegak hukum dan angkatan bersenjata Meksiko.