Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Di laut kami bangkrut

Buruknya kondisi ekonomi rusia dan republik eks soviet menyebabkan angkatan lautnya tak punya dana untuk pemelihara dan megoperasikan armadanya, kapal-kapal perang banyak yang tidak berfungsi lagi.

18 Juli 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BETAPA gawatnya ekonomi Rusia dan bekas republikrepublik Soviet juga terlihat dari nasib angkatan lautnya. Para perwira Armada Laut Hitam pekan lalu mengajukan usul mengibakan: menenggelamkan dua kapal perang yang sudah "tak berguna" lagi. Secara teknis kapal-kapal itu masih baik, hanya tak ada dana untuk memelihara dan mengoperasikannya. Usul itu merupakan salah satu cara para perwira Armada Laut Hitam untuk minta perhatian masalah kesulitan ekonomi yang dihadapi armada yang pernah perkasa itu. Yang tambah menyedihkan, kurang jelas kepada siapa usul itu harus ditujukan. Soalnya, Armada Laut Hitam itu sejauh ini masih diperebutkan antara pemerintah Rusia dan Ukraina. Armada Pasifik Rusia, yang pernah menjadi kebanggaan AL Soviet, pun bernasib hampir serupa. Hanya satu kapal selam armada yang bermarkas di kota pelabuhan Wladiwostok yang beroperasi. Yang lainnya sebanyak 26 kapal selam "lumpuh". Sedangkan dari 100 kapal perang hanya 10 yang masih berfungsi. Mungkin, jika saja Armada ke-7 AS di Pasifik berambisi mencaplok basis AL Rusia, inilah kesempatan terbaik mereka. Akibat pemotongan anggaran untuk angkatan bersenjatanya, armada Pasifik Rusia kini paceklik bahan bakar, kekurangan suku cadang, dan kekurangan pelaut berpengalaman. Bahkan kabarnya, jatah makanan untuk para awak kapal dan staf AL tak menentu. Dalam kondisi demikian, jangan ditanya moral di kalangan staf ALnya. Sangat rendah. Itu semua ditambah dengan swastanisasi galangan kapal di Timur Jauh Rusia yang menjadikan keadaan Angkatan Laut yang pernah punya staf sampai setengah juta orang itu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Galangan kapal Dalzavod, misalnya, menolak melakukan perbaikan kapal Angkatan Laut sebelum utang 100 juta rubel (kurs resmi sekitar US# 750.000) dibayar oleh pihak AL Rusia. Padahal, tanpa perbaikan yang diperlukan oleh beberapa kapal, kerusakan akan makin parah. Bagi Boris Yeltsin, yang menanggung sebagian besar angkatan bersenjata bekas Uni Soviet, kesulitan di laut itu masih harus ditambah dengan yang didarat. Rabu pekan lalu Presiden Yeltsin mengatakan Rusia bakal memulai menarik mundur pasukannya dari negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania). Pertanyaannya kini, mau dikemanakan 130.000 tentara yang bakal pulang kandang itu. Selain kurangnya perumahan bagi tentara, dana Moskow pun sangat tipis. Diduga sebagian besar pasukan yang ditarik mundur (juga dari negara-negara Eropa Timur lainnya) bakal dibubarjalankan saja. Janji penarikan mundur pasukan dari negara-negara Balkan merupakan hadiah Yeltsin bagi Barat atas kesepakatan membantu Rusia dalam sidang G7 yang baru lalu. Yang belum sempat dipikirkan oleh Rusia, jika terjadi bubarjalan itu, apa dampaknya bagi kehidupan sosial di Rusia, karena sebagian besar anggota tentara itu adalah orang Rusia. Di hadapan tujuh pemimpin negara industri Yeltsin bilang, "Selama 70 tahun kami tak tahu arti hak milik pribadi." Itulah cara dia untuk menyatakan betapa beratnya sistem pasar bebas dan swastanisasi bagi masyarakat Soviet. Sebentar lagi mungkin ia akan menyatakan "selama ini kami tak mengenal kata penganggguran" untuk mengundang modal asing membuka lapangan pekerjaan di Rusia dan republik bekas Soviet lainnya. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus