Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENIN pagi pekan lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez tiba-tiba mendapat "serangan" dari luar negeri. Dua disc jockey radio berbahasa Spanyol di Miami, AS, Enrique Santos dan Joe Ferrero, berhasil menembus saluran telepon Istana Miraflores. Santos berlagak sebagai operator telepon dari Havana dan berhasil meyakinkan sekretaris Chavez bahwa Presiden Kuba Fidel Castro ingin berbicara dengan sang Presiden. Maka mengudaralah suara Chavez.
"Halo, Fidel," sapa Chavez.
Di studio radio WXDJ-FM di Miami, rekaman suara Castro berputar: "Apakah Anda sudah menerima surat saya?"
"Tentu saya sudah menerimanya," jawab Chavez.
"Saya sepenuhnya berkolaborasi dengan Anda," kata suara Castro.
"Ya, saudaraku, ada apa? tanya Chavez.
"Saya akan melakukan apa yang Anda minta," ujar suara Castro.
"Saya tak mengerti," jawab Chavez.
Chavez terdiam, sementara rekaman suara Castro terus berputar: "Segala sesuatu sudah disiapkan pada Selasa."
Chavez bingung: "Saya tak mengerti".
Santos sang DJ segera mengambil alih situasi dengan menyatakan bahwa mereka menelepon dari Miami dan memaki Chavez, "Teroris! Binatang! Pembunuh! Kamu menghabisi rakyat Venezuela!" Santos memutus hubungan telepon.
Para pendengarnya segera menjuluki acara "siaran langsung" ini sebagai Fidel Te Llama ("Fidel Menelepon Anda").
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo