Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Taiwan pada Sabtu ini, 18 Desember 2021, memberikan suara dalam referendum untuk memutuskan empat hal yakni soal impor babi mengandung aditif ractopamine, lokasi terminal gas alam cair demi melindungi terumbu karang, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan referendum bersamaan dengan pemilu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil referendum, yang diharapkan oposisi Partai Kuomintang atau KMT bisa menggerogoti kepercayaan publik pada Presiden Tsai Ing-wen dan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, juga dapat mempengaruhi hubungan dengan pendukung utama Amerika Serikat serta keamanan energi pulau itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilihan itu dilakukan ketika Cina telah meningkatkan tekanan pada Taiwan yang demokratis untuk menerima klaim kedaulatan Beijing dan ketegangan antara keduanya telah meningkat.
Partai oposisi utama Kuomintang dikalahkan dalam pemilihan presiden dan parlemen tahun lalu, gagal menghilangkan tuduhan dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan Presiden Tsai Ing-wen bahwa KMT terlalu dekat dengan China.
Dari empat referendum, dua yang paling kontroversial dan terkenal menanyakan apakah akan melarang impor daging babi yang mengandung aditif ractopamine atau pengurang lemak, dan apakah akan mengubah lokasi terminal gas alam cair (LNG) yang direncanakan untuk melindungi terumbu karang.
Pemerintah menyetujui impor daging babi tahun lalu, berharap untuk menghilangkan batu sandungan untuk kesepakatan perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, di mana ractopamine banyak digunakan.
Terminal LNG selama ini mengamankan pasokan energi pulau penghasil semikonduktor.
Pada rapat umum Jumat malam di Taipei tengah, Ketua KMT Eric Chu mendesak suara ya untuk memblokir babi ractopamine dengan alasan keamanan dan memindahkan terminal LNG.
"Tidak ada kepentingan pribadi antara individu dan partai, hanya kekuatan seluruh rakyat untuk melawan pemerintah Tsai Ing-wen yang sombong," katanya.
Dalam rapat umum DPP di dekat kantor kepresidenan, Tsai, mengacu pada masalah daging babi, meminta orang-orang untuk "memahami situasi negara".
"Biarkan komunitas internasional melihat tekad Taiwan dan lebih bersedia membantu Taiwan mengatasi campur tangan politik Cina."
KMT juga mendorong suara "ya" dalam referendum ketiga, tentang memulai kembali pembangkit listrik tenaga nuklir, dengan mengatakan ini adalah cara mengamankan energi Taiwan. Pemerintah berkomitmen untuk menghapus secara bertahap tenaga nuklir.
Jumlah pemilih adalah kuncinya. Agar referendum dapat disahkan, setidaknya 25% dari sekitar 20 juta pemilih yang memenuhi syarat di pulau itu perlu memberikan suara mendukung. Jadi setidaknya harus ada sekitar 5 juta suara "ya", dan suara "ya" harus melebihi suara "tidak".
Jika referendum gagal, itu akan menjadi kemunduran bagi Kuomintang menjelang pemilihan walikota akhir tahun depan. Ditanya pada hari Sabtu apakah cuaca dingin hari itu dapat mempengaruhi jumlah pemilih, Chu mengatakan dia "tentu saja khawatir".
REUTERS