Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dokter Bedah di Prancis Lecehkan 299 Anak Selama 25 Tahun

Seorang dokter bedah di Prancis mengaku telah melecehkan 299 anak yang semuanya adalah pasiennya.

25 Februari 2025 | 18.32 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter bedah pensiunan yang dituduh memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap ratusan pasien anak-anak mengakui perbuatan kejinya itu. Dalam persidangannya di Prancis barat pada Senin, 24 Februari 2025, ia mengaku telah melakukan tindakan tercela beberapa saat saat korbannya sedang dibius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pelaku yang bernama Joel Le Scouarnec, 74, menghadapi tuduhan pemerkosaan berat dan penyerangan seksual terhadap 299 korban. Dilansir dari Reuters, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak saat itu. Kasus ini menimbulkan pertanyaan yang tidak mengenakkan bagi sistem perawatan kesehatan yang dikelola publik di Prancis, menurut kelompok korban dan hak asasi manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengenakan jaket hitam dan kacamata, ia berbicara dengan suara mantap untuk mengonfirmasi nama, tanggal lahir, dan informasi pribadi lainnya di ruang pengadilan provinsi yang kecil. Sejumlah korbannya yang diduga mengikuti persidangan dari gedung di dekatnya.

"Saya telah melakukan tindakan tercela," kata Le Scouarnec kepada pengadilan. "Saya sadar bahwa kerugian yang saya timbulkan sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Saya berutang kepada semua orang ini dan orang-orang yang mereka cintai untuk mengakui tindakan saya dan konsekuensinya, yang telah mereka tanggung dan akan terus mereka tanggung sepanjang hidup mereka."

Kasus ini dianggap sebagai kasus kriminalitas pedokrimalitas terburuk di Prancis yang masuk ke pengadilan. Diduga Le Scouarnec menjalani aksi kejinya itu selama 25 tahun, dari 1989 hingga 2014.

Sidang ini berlangsung di tengah maraknya kejahatan seks di Prancis setelah Dominique Pelicot dinyatakan bersalah pada Desember tahun lalu. Pelicot didakwa membius istrinya dan mengundang puluhan pria ke rumah mereka untuk memperkosanya.

Le Scouarnec, yang telah menjalani hukuman penjara atas tuduhan pemerkosaan sebelumnya, terancam hukuman hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah. Kedua hukuman tersebut akan dijalankan secara bersamaan.

"Klien saya tidak mengharapkan apa pun dari Le Scouarnec. Di Prancis, baik Anda memperkosa satu anak atau 300 anak, hukumannya sama saja," kata Marie Grimaud, seorang pengacara yang mewakili beberapa korban Le Scouarnec, kepada wartawan sebelum sidang.

"Klien saya hanya berharap mendapatkan martabat, kemanusiaan, dan pertimbangan dari sistem peradilan."

Le Scouarnec telah dihukum karena kejahatan seks pada dua kasus lainnya. Ia dijatuhi hukuman penjara empat bulan yang ditangguhkan karena memiliki pornografi anak pada 2005. Namun ia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai dokter bedah di rumah sakit umum di Quimperle, Prancis barat, pada tahun berikutnya.

Ia terus bekerja di rumah sakit umum hingga ditangkap kembali pada tahun 2017 atas dugaan pemerkosaan terhadap tetangganya yang berusia 6 tahun. Polisi menemukan buku harian elektronik yang tampaknya merinci kekerasan seksual yang dilakukannya terhadap sejumlah pasien di rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.

Pada 2020, Le Scouarnec dihukum karena pemerkosaan dan penyerangan seksual terhadap tetangga anaknya, serta dua keponakannya dan seorang pasien berusia 4 tahun, dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Pilihan editor: Bertemu Macron, Trump Yakin Perang Rusia Ukraina Segera Berakhir

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus