Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Don quixote dan cerutu havana

Karir dari felipe gonzalez, sekjen pss, yang memenangkan pemilu di spanyol pekan lalu. sahabat karib presiden kuba fidel castro. (ln)

6 November 1982 | 00.00 WIB

Don quixote dan cerutu havana
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
ISIDORO, itulah nama sandi bagi Felipe Gonzalez Marquez, di zaman rezim Franco, ketika Partai Sosialis bergerak di bawah tanah. Pada masa itu Gonzalez sering berkunjung ke Prancis, mengadakan kontak dengan markas besar partai yang sedang dalam pengasingan. Ia pernah ditangkap polisi, tahun 1971, sehabis menghadiri rapat rahasia partai. Tapi diluar dugaan ia bebas 48 jam kemudian. Tiga tahun kemudian Gonzalez terpilih sebagai sekjen partai, tiga tahun berikutnya ia tampil sebagai politisi Spanyol, satu-satunya yang tersohor di dunia hanya dengan nama kecil Felipe. Dilahirkan 40 tahun yang lalu di Bellavista, Seville, dia belajar ilmu hukum di kota yang sama. Dia bergabung pada organisasi Sosialis Muda pada usia 20 tahun. Anak kedua dari empat bersaudara ini terbiasa dengan hidup sederhana dan tidak menyesali latar-belakang sosial yang kemudian sangat berpengaruh dalam karirnya sebagai politisi. Dia bukan bintang kampus, bukan juga si otak cemerlang, tapi pembawaannya yang lincah serentak menarik perhatian Alfonso Guera, orang kedua Partai Sosialis kini. "Yang luar biasa ialah kemampuannya berkomunikasi dengan siapa saja," ujar Guera. Tapi bukan cuma itu. Guera mengakui Gonzalez punya pengalaman luas dengan kaum pekerja. Di samping itu, kharisma. Tinggi semampai, tampan dengan rambut hitam teronggok sembarangan, Gonzalez segera menonjol baik di kandangnya sendiri, maupun di gelanggang yang lebih luas. Ia mahir berpidato dan selalu mengakhiri wejangannya dengan pesan-pesan menyentuh. "Kita harus sungguh-sungguh membangun Spanyol." Atau, "Kita harus memulihkan rasa percaya diri." Seperti yang sudah dipersiapkan rapi, Gonzalez selalu bicara langsung ke hati nurani pendengarnya. Dan siasat ini mengena. Tinggal di sebuah apartment kecil di luar kota Madrid, Gonzalez membina gaya hidup sederhana bersama istrinya Carmen dan tiga anak yang masih kecil. Segala sesuatu di sekeliling dirinya membuktikan bahwa ia seorang sosiaiis tulen. Ia gemar melnbaca. Dan shabatnya, Presiden Kuba Fidel Castro pernah menghadiahi buku favoritnya Don Qui xote. Dan secara teratur mengiriminya cerutu Havana yang mahal itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus