Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bocor Di Cheltenham

Pusat komunikasi rahasia inggris (gchq), yang merupakan telinga barat dalam memonitor peristiwa dunia. spion rusia, geoffrey arthur prime yang ditempatkan gchq. (ln)

6 November 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUSAT Komunikasi Rahasia Inggris (GCHQ) yang terletak di Cheltenham, 90 menit perjalanan mobil dari London, kini mengalami krisis. Agen Soviet konon hadir di sana. Kebocoran rahasia GCHQ kali ini, menurut New York Times, merupakan yang terlama dan paling mengacaukan dinas intelijen Barat sejak Perang Dunia II. GCHQ, salah satu pusat sandi modern di dunia, dikenal sebagai telinga Barat dalam memonitor peristiwa dunia. Markas ini dilengkapi komputer Tandem Non-stop buatan AS, dan dirancang khusus untuk mengolah data berikut terjemahan dan anlisanya. Di situ mereka menyadap informasi rahasia, terutama dari Uni Soviet, yang berseliweran lewat telepon, teleks, radio, televisi, dan transmisi komputer selama 24 jam. Sedikitnya 10.000 karyawan bertugas. Setiap hari informasi dari sana dikirim ke dinas rahasia AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru--negeri yang punya hubungan kerjasama di bidang intelijen dengan Inggris. Sejak terbongkarnya kedok Geoffrey Arthur Prime sebagai agen bayaran Soviet di GCHQ, Juli, pihak Amerika kelabakan. Dinas intelijen AS pekan lalu mengutarakan lagi kekhawatiran bahwa pesan rahasia yang didapat dan dianalisa oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) di Washington yang diteruskan kepada Inggris mungkin sudah mengalir ke Kremlin. "Pelanggaran sekuriti yang serius," komentar Menteri Pertahanan AS Caspar Weinberger di New York, tapi ia tak menyebut apa langkah berikutnya dalam soal ini. Alex Lawrie, pensiunan GCHQ, yang diwawancarai surat kabar The Guardian mengatakan kemungkinan. bocornya rahasia dari Cheltenham sangat besar. Konon pengamanan di GCHQ tak begitu ketat. Seorang dekorator saja, misalnya, dapat masuk dan bekerja malam hari tanpa izin khusus. Menurut Lawrie, mungkin Uni Soviet lebih banyak mengetahui GCHQ dibanding dirinya yang 22 tahun bekerja di sana. Dinas intelijen Soviet, dengan petunjuk dari Prime, dapat segera mengubah sistem kode dan frekuensi alat komunikasi mereka. Atau mungkin juga kode dan frekuensi mereka tidak diganti. Tapi pesan Soviet yang disampaikan lewat saluran itu -- yang dimonitor oleh GCHQ--mungkin pula informasi yang salah. Akibatnya: dinas rahasia Barat bisa keliru memberikan analisa--ini akan mempengaruhi pula kebijaksanaan pemerintah masing-masing dalam menggariskan politik luar negeri. Perdana Menteri Margaret Thatcher belum mengomentari heboh GCHQ. Sampai minggu lampau, ia masih belum memberi pertanggungjawaban kepada Parlemen. Hingga Ted Leadbitter, fraksi Partai Buruh, menuduh Thatcher sengaja menutup-nutupi skandal spionase di GCHQ. Peristiwa Prime yang bekerja di GCHQ dari 1968 sampai 1981 mengingatkan orang kembali pada kasus Klaus Fuchs--warganegara Inggris yang mencuri rahasia bom atom sekutu untuk Uni Soviet pada Perang Dunia II. Tak berlebihan bila koran The Daily Telegrapb di London menulis kebocoran di GCHQ dapat mengurangi kepercayaan AS terhadap dinas rahasia Inggris di masa datang. Dinas Intelijen AS dan Inggris selama ini bekerjasama menyadap rahasia dan saling menukar informasi yang mereka kumpul dari segenap penjuru dunia. Tapi siapakah Geoffrey Arthur Prime ? Berusia 44 tahun, ahli bahasa Rusia, dia selama 13 tahun bertugas menerjemahkan naskah rahasia hasil sadapan dari Uni Soviet. Ia mengetahui banyak kode dan frekuensi rahasia Soviet yang bocor. Informasi inilah yang kemudian dijualnya kepada Kremlin. Tak disebutkan berapa Prime menerima imbalan. Yang pasti ia sudah jadi spion Soviet sewaktu Angkatan Udara Inggris menempatkannya di Jerman Barat. Sampai Juli lalu pemerintah Inggris sama sekali tak mencurigainya sebagai mata-mata asing. Terungkapnya petualangan Prime agak kebetulan, ketika ia diperiksa polisi sehubungan dengan kasus homoseks. Istrinya dimintai keterangan. "Saya sama sekali tidak tahu-menahu skandal homo Prime. Tapi saya yakin ia. kemungkinan seorang mata-mata," kaa sang nyonya. Ironisnya kebocoran di GCHQ justru terjadi di saat Inggris sedang bergembira dengan pembelotan Vladimir Kuzichkin, anggota teras dinas rahasia Soviet (KGB), ke Barat. Ia sebelumnya adalah Wakil Konsul pada Kedutaan Besar Soviet di Teheran. AS tampak berharap dari pemeriksaan Prime dan Kuzichkin akan lebih terbongkar jaringan Soviet di GCHQ. Tapi, seperti diungkapkan New York Times, dinas intelijen AS sengaja membeberkan kebocoran di GCHQ--rupanya karena dinas rahasia Inggris mendiamkan penetrasi Soviet yang diketahuinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus