Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menangnya sosialis di spanyol

Felipe gonzalez dari partai sosialis spanyol, memenangkan pemilu di spanyol. didukung angkatan bersenjata, ia menentang keanggotaan spanyol dalam nato perjanjian pertahanan dengan as akan ditinjau. (ln)

6 November 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJELANG tengah malam 200.000 massa yang berkumpul dalam rapat akbar di Universitas Madrid serentak meneriakkan, "Fe-li-pe, Fe-li-pe." Di pentas seorang pria tampan berdiri di bawah lampu sorot tangan kanannya mengacungkan V (untuk victo), tangan kirinya melambaikan seikat mawar segar. Senyum ramah yang hangat dikirimkannya pula. Dialah Felipe Gonzalez, 40 tahun, Seyen Partai Sosialis Spanyol (PSS), pemenang pemilu di Spanyol pekan lalu. "Masa lalu punya mereka tapi masa depan milik kita," demikian Gonzalez, mengingatkan 43 tahun masa pemerintahan golongan konservatif yang dimulai sejak Jenderal Franco berkuasa. Dalam satu tarikan napas ia juga bermaksud menegaskan kemenangan partainya, satu kemenangan mutlak, pertama kali sejak Franco, juga pertama kali sejak golongan Sosialis diberi kesempatan berpolitik 6 tahun yang lalu. Sebuah poll sebelumnya telah meramalkan PSS akan merebut 200 dari 350 kursi Kongres yakni Majelis Rendah dalam Cortes (Parlemen Spanyol). Hasil pemungutan suara (28 Oktober) ternyata mencatat 201 untuk Sosialis, 105 kursi untuk Perserikatan Populer (Alianza Popular) yang segera menyatakan tekadnya untuk tampil sebagai oposisi loyal. Hanya 11 kursi tersisa untuk Persatuan Pusat Demokratik (UCD) yakni partai pemerintah yang sebelumnya memborong 167 kursi, sementara Partai Komunis hanya kebagian 5, merosot dari sebelumnya 23 kursi. Massa Sosialis merayakan kemenangan mereka sampai Jumat dinihari. Mereka menari-nari di jalan-jalan di Madrid, satu kegembiraan yang pantas, setidaknya untuk memperingati keberhasilan sistem demokrasi. NEGERI itu telah berulang kali terancam kudeta oleh pihak ekstrim kanan di tubuh Angkatan Bersenjata, atau terganggu oleh gerakan kaum separatis Basque. Katakanlah, Spanyol lolos dari lubang jarum. Sebuah peralihan kepemimpinan, yang dikhawatirkan akan gagal, terbukti berjalan lancar. Dan ini juga positif untuk Raja Juan Carlos yang amat berkepentingan akan terjaminnya kelangsungan demokrasi. Raja itu ikut menggagalkan usaha para jenderal merebut kekuasaan, Februari 1981. Leuk keberhasilan Partai Sosialis mungkin pada kampanye lunak dan sopan, menghindari permusuhan. Slogan mereka berbunyi Demi Perubaban, namun tidak ada semangat radikal yang menggebu-gebu, tidak ada bendera merah, ataupun tinju yang mengepal. Tak ada lagi mars Internationale yang masih bergema 5 tahun lalu. Singkat kata, Gonzalez dan Alfonso Guera, juga pemimpin Partai Sosialis, bantingsetir tanpa ragu-ragu. Dulu dikenal sebagai Topan Felipe, Gonzalez kini tampil dalam gaya seorang pengacara daerah. Dengan setelan jas, dasi terbuhul rapi, kedua tangan tersimpan di saku, Gonzalez berpidato panjang, toh tidak membosankan. Dia mengingatkan orang pada mendiang Presiden Kennedy yang muda, tampan, intelektual dan penuh kharisma. Penampilannya dan janjinya yang tidak murahan telah menggugah orang. Untuk membujuk 2 juta penganggur Gonzalez menjanjikan 200.000 lapangan kerja yang akan dibuka tiap tahun. Dalam realisasinya Partai Sosialis cenderung melaksanakan program kredit pemerintah yang dikontrol ketat untuk memajukan pengusaha kecil dan menengah terutama di daerah-daerah rawan. Di samping itu dijanjikan pengurangan jam kerja serta menggalakkan pemungutan pajak tanpa menaikkan tarif pajak. Berbeda dengan Presiden Mitterand (juga Sosialis) di Prancis, Gonzalez tidak bermaksud menasionalisasi perusahaan swasta. Pokoknya seluruh nada kampanye Sosialis Spanyol berhatihati, tidak mengagetkan. Namun khusus terhadap NATO (Organisasi Pertahanan Pakta Atlantik Utara, Gonzalez dan kawan-kawan nampak tegas. "Kami tidak menentang NATO, tapi menentang keanggotaan Spanyol dalam NATO," ucap Gonzalez. Menurut dia, soal keanggotaan NATO itu bagi Spanyol akan ditentukan oleh suatu referendum nanti. Di samping itu ada niat Partai Sosialis meninjau kembali perjanjian pertahanan Spanyol-AS. Partai Sosialis nanti memilih politik luar negeri berhaluan netral, mendukung hak-hak manusia seraya memberi perhatian khusus pada negara-negara Amerika Latin. Angkatan Bersenjata ternyata amat berperan dalam mensukseskan pemilu. Lebih dari 100.000 polisi dan tentara berjaga-jaga di beberapa gedung pemerintah, stasiun radio dan TV, juga bandar udara Baraja, Madrid. Andaikata percobaan kudeta dilancarkan sebelum pemilu, seperti yang disesas-desuskan, mereka sudah siap menumpasnya. Penjagaan yang sama ketatnya terlihat di perbatasan, kedutaan dan Istana Raja Carlos. Memang, sebelumnya pihak polisi di Barcelona, Madrid dan Valladolid menahan banyak pemuda yang bersimpati pada golongan ekstrim kanan yang disinyalir merencanakan sabotase untuk menggagalkan kemenangan Partai Sosialis. Tapi, seperti kata Menhan Alberto Oliart, Spanyol cukup aman untuk menyambut pemilu. Apa yang masih harus dibuktikan nanti ialah apakah pemerintah Sosialis di bawah pimpinan Felipe Gonzalez akan kuat dan meyakinkan selama periode 5 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus