Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Fiji pada hari Kamis, 2 Januari 2025, mengatakan polisi sedang menyelidiki insiden yang melibatkan dua awak maskapai penerbangan Virgin Australia. Mereka diduga menjadi korban pemerkosaan dan pencurian di Nadi pada dini hari Tahun Baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua awak pesawat itu berada di Fiji untuk singgah sebelum mereka dijadwalkan terbang keesokan harinya, kata Penjabat Komisaris Polisi Fiji Juki Fong Chew dalam sebuah pernyataan. Virgin Airlines mengatakan pihaknya mengetahui dugaan insiden tersebut. Perusahaan telah mengirim orang ke Fiji untuk mendukung korban. Namun tak ada rincian lebih lanjut soal ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi Fiji mengatakan penyelidikan sejauh ini menemukan beberapa awak Virgin telah pergi ke sebuah kelab malam di Nadi. "Sayangnya, dua orang awak kapal menjadi korban dugaan pencurian dan pemerkosaan setelah keluar dari kelab malam saat berusaha mencari jalan kembali ke hotel," kata Chew.
Viliame Gavoka, wakil perdana menteri Fiji dan menteri pariwisata dan penerbangan sipil, dalam sebuah pernyataan, mengklarifikasi bahwa ini adalah dua insiden terpisah. Penyerangan dan pencurian dilakukan terhadap dua awak Virgin yang berbeda.
Gavoka menyatakan penyesalannya atas dugaan insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa seorang tersangka yang diduga melakukan penyerangan seksual telah diperiksa. Penyelidikan masih berlangsung.
Negara kepulauan Pasifik Selatan Fiji merupakan tujuan wisata yang populer dan menerima 76.845 pengunjung pada bulan November. Sebagian besar wisatawan berasal dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Utara, menurut situs web pariwisata negara tersebut.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya mengetahui laporan tersebut tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.