Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan dari Gold Coast, Australia, ditolak naik pesawat maskapai penerbangan Virgin Australia saat akan liburan ke Bali. Penolakan ini terjadi setelah petugas melihat noda kopi di paspor salah satu dari mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sean Ferres mengungkapkan kekesalannya berlibur ke Pulau Dewata dalam sebuah unggahan di Facebook. Menurut Ferres, penyebab gagalnya adalah noda kopi kecil di paspor pasangannya, Brooke Ashe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Virgin Australia memutuskan bahwa noda kopi mikroskopis di paspor Brooke membuatnya 'tidak terbaca' dan menolak kami naik pesawat ke Bali," tulis Ferres.
Ferres menjelaskan bahwa pasangan tersebut, yang mendokumentasikan perjalanan mereka di Instagram @t.ravelwithbas, telah menggunakan paspor yang sama untuk mengunjungi lebih dari dua puluh negara, termasuk Bali, dua kali, tanpa masalah.
Ganti Maskapai Penerbangan
Meskipun Virgin Australia meyakinkan pasangan tersebut bahwa mereka dapat menjadwal ulang tanpa biaya tambahan setelah paspor tersebut diurus, Ferres mengklaim bahwa maskapai menandai kegagalan berangkat ini karena mereka tidak hadir dan harus membayar untuk penerbangan baru.
"Sekarang tentu saja, semua penerbangan keesokan harinya sudah habis terjual atau sangat mahal," tulisnya, seraya menambahkan bahwa mereka menghabiskan $3.000 (sekitar Rp45 juta) untuk penerbangan Jetstar.
Meskipun Jetstar mengalami penundaan dua jam, Ferres memberikan pujian kepada maskapai berbiaya rendah yang dimiliki oleh pesaing Virgin, Qantas.
"Kami melakukan check in mandiri dalam 3 detik dan pergi ke gerbang tanpa berinteraksi dengan seorang pun. Kami pergi ke gerbang dan menaiki pesawat kami tanpa kesulitan," kata Ferres. “Lucunya, Jetstar tidak memiliki masalah dengan paspor tersebut, sama seperti 100+ penerbangan lain yang kami gunakan.”
Ferres mengakhiri unggahannya dengan mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa di era teknologi canggih, penumpang masih bergantung pada selembar kertas tipis untuk traveling ke luar negeri.
Komentar Warganet
Unggahannya mendapat beragam tanggapan dari warganet, ada yang mendukung dan bersimpati, ada pula yang tidak.
"Saya pernah bekerja di departemen paspor di Selandia Baru dan telah memberi tahu ratusan orang bahwa kerusakan pada paspor dapat menjadi alasan untuk menghentikan Anda terbang. Saya minta maaf karena tidak pernah ada orang yang memberi Anda nasihat yang baik ini..." tulis seseorang di kolom komentar.
Pengguna lain menyarankan pasangan itu untuk mengganti dokumen. "Kerusakan apa pun pada halaman biodata dapat membatalkan paspor. Halaman biodata Anda rusak. Virgin memiliki hak untuk menolak perjalanan karena tanggung jawab ada pada mereka jika Anda ditolak masuk ke Indonesia. Ganti dokumennya!"
Tanggapan Virgin Australia
Dikutip dari Yahoo News Australia, juru bicara Virgin mengatakan Indonesia dikenal menerapkan aturan ketat terkait penerimaan paspor yang rusak. Maskapai penerbangan tersebut pernah mengalami kejadian ketika kerusakan kecil mengakibatkan penumpang ditolak masuk ke negara lain.
"Saat tamu datang untuk check-in penerbangan internasional, anggota tim Virgin Australia diharuskan memastikan mereka memiliki dokumen perjalanan yang diperlukan dan dokumen tersebut dalam kondisi yang sesuai," kata juru bicara Virgin Australia kepada Yahoo. "Kami menilai dokumen perjalanan sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Pemerintah Australia dan berbagai departemen imigrasi."
Kerusakan akibat air menutupi nomor paspor dan tempat lahir di halaman foto, kata mereka. Selain itu, kerusakan akibat air menyebabkan sudut kanan atas halaman foto robek di jahitannya, yang dapat dipastikan sebagai kerusakan.
SKY NEWS | YAHOO NEWS
Pilihan Editor: 5 Ciri Paspor Rusak, Bisa Bikin Gagal Traveling ke Luar Negeri