Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wisatawan Australia kecewa setelah gagal liburan ke Bali, padahal ia sudah jauh-jauh dari Gold Coast ke Melbourne. Kegagalannya disebabkan oleh masalah pada paspornya. Ia dikawal keluar bandara oleh petugas keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Yahoo News, Renee Reader, 30 tahun, terbang ke Melbourne dari Gold Coast pada Senin, 4 November 2024, untuk naik pesawat ke Bali. Ia berhasil melewati pemeriksaan keamanan dan bea cukai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Baru setelah saya benar-benar naik pesawat dan menyerahkan boarding pass dan paspor saya, staf tersebut tidak yakin dengan paspor saya," katanya kepada Yahoo News Australia.
Paspor Bernoda
Staf Virgin Australia itu pun mengambil foto paspornya. Ia lalu diberi tahu bahwa ada noda kuning di halaman depan paspornya dan itu bisa jadi masalah. Setelah itu, petugas itu mengucapkan kalimat yang bikin dia kecewa.
"Anda tidak bisa pergi ke Bali," kata staf maskapai tersebut.
Renee tidak percaya. Dia sangat antusias untuk liburan ke Bali karena akan menginap di tempat retret dan beristirahat di sana.
Ia membela diri, tetapi staf itu tetap pada keputusan bahwa Renee tidak bisa terbang. Dia akhirnya dikawal keluar bandara. Pelancong itu mengaku rugi $2.000 atau sekitar Rp31,1 juta untuk penerbangannya pulang pergi ke Bali. Maskapai memang membayar tiket penerbangan Renee kembali ke Gold Coast.
"Saya mulai menangis, saya hancur, sangat patah hati."
Diketahui juga ada beberapa noda hitam di bagian bawah paspor wanita itu di zona yang dapat dibaca mesin (MRZ).
Renee mengunggah kisahnya dalam video TikTok agar para pelancong lain lebih berhati-hati.
"Pesan saya kepada semua orang adalah untuk memeriksa ulang paspor dan memastikannya dalam kondisi bersih, karena mereka semakin memperketat aturan, dan saya tidak ingin ini terjadi pada orang lain," katanya. "Saya sudah bepergian ke seluruh Eropa, saya sudah ke Bali dengan [tanda] itu dua kali... Saya baru saja ke Bali bulan Juli... itu benar-benar memilukan," katanya.
Persyaratan Paspor
Paspor rusak menjadi alasan banyak pelancong gagal terbang. Untuk ke luar negeri, halaman identifikasi foto paspor tidak boleh cacat seperti noda atau robekan. Noda kuning pada paspor Renee tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia, karena itulah dia ditolak masuk pesawat.
Virgin Australia menjelaskan bahwa stafnya diharuskan untuk melaporkan masalah paspor lebih awal untuk mencegah penumpang terbang. Jika memaksakan diri, penumpang itu bisa ditolak masuk perbatasan di tempat tujuan mereka.
"Ketika seorang tamu datang untuk check-in untuk penerbangan internasional, anggota tim Virgin Australia diharuskan untuk memastikan mereka memiliki dokumentasi perjalanan yang diperlukan dan bahwa dokumen tersebut dalam kondisi yang sesuai," kata seorang juru bicara maskapai.
Mereka menilai dokumentasi perjalanan sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Pemerintah Australia dan berbagai departemen imigrasi.
Maskapai Penerbangan Bisa Didenda
Sebulan lalu, pasangan pelancong dari Australia Sean Ferres dan Brooke juga ditolak terbang ke Bali gara-gara noda kopi di paspornya. Mereka juga menggunakan maskapai Virgin Australia.
Indonesia dikenal memberlakukan aturan ketat jika ada paspor yang rusak, dan penumpang dapat ditolak masuk. Maskapai penerbangan dapat didenda $5.000 atau Rp78 juta dan bertanggung jawab untuk menerbangkan penumpang kembali ke Australia.
Virgin Australia mengatakan bahwa setelah paspornya diganti, Renee dapat mengubah penerbangannya ke Bali tanpa biaya.
YAHOO NEWS | DAILY MAIL
Pilihan Editor: Mau Liburan ke Bali, Turis Australia Dilarang Naik Pesawat gara-gara Noda Kopi di Paspor