Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dihadapan Dewan Keamanan PBB pada Rabu, 8 Januari 2025, mengungkap Israel telah melakukan tindakan melawan hukum di Suriah yang berdampak pada masa depan negara itu. Israel telah secara terang-terangan melanggar norma-norma internasional dan berkontribusi pada krisis kemanusiaan di Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel melancarkan pengeboman besar-besaran yang mengincar target-target milik Pemerintah Suriah menyusul kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada akhir 2024. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga disebut menduduki lebih banyak teritorial Suriah yang diakui secara internasional diantaranya menduduki Dataran Tinggi Golan sejak 1967, padahal wilayah itu bagian dari Suriah yang sudah diakui secara internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nebeznia, militer Israel total telah menduduki 500 kilometer persegi teritorial Suriah. "Tindakan-tindakan Israel adalah sebuah kuburan kekerasan dari keputusan internasional yang dilegalkan, termasuk dilegalkan oleh Dewan Keamanan PBB," kata Nebenzia. Dia pun menyerukan pada PBB agar memberikan penilaian yang jujur berdasarkan perkembangan terakhir.
Nebenzia memperingatkan kampanye Israel di Yerusalem Barat telah menjadi sebuah ancaman terhadap integritas teritorial Suriah. Sebab Israel berusaha menampilkan tindakan militernya sebagai sebuah misi yang tercapai.
"Serangan udara Israel dan pengeboman serta gelombang kekerasan terlihat di banyak wilayah di Suriah yang mengarah ke penderitaan dan kematian dikalangan warga sipil serta gangguan pada operasional infrastruktur warga sipil," kata Nebenzia.
Moskow akan terus memberikan bantuan pada warga Suriah di beberapa bidang, diantaranya melalui pengiriman bantuan kemanusiaan dan pembangunan infrastruktur yang rusak. Rusia akan menciptakan kondisi yang memungkinkan pengungsi Suriah kembali ke Tanah Airnya.
Sumber : RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini