Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pria yang dituduh melakukan serangan penabrakan yang menewaskan 14 orang pengunjung pesta di jalan ramai New Orleans, Amerika Serikat, telah mengunjungi kota itu dalam misi pengintaian sebelum melakukan penyerangan. Dilansir dari NDTV, ia pernah merekam lokasi tersebut menggunakan kacamata berkamera Meta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para penyidik mengatakan pada Minggu, 5 Januari 2025, ia juga telah bepergian ke Mesir dan Kanada dalam dua tahun sebelumnya. Tak jelas apa yang dilakukan di dua negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaku bernama Shamsud-Din Jabbar adalah veteran Angkatan Darat Amerika Serikat. Ia pertama kali datang ke kota Louisiana dari rumahnya di Texas pada akhir Oktober, kata Biro Investigasi Federal dalam sebuah pengarahan.
Pada kunjungan pertama itu, menurut video yang dirilis agensi tersebut, Jabbar perlahan mengendarai sepeda melalui French Quarter yang ikonik sambil memfilmkan adegan dengan kacamata pintar Meta miliknya.
Kacamata Meta memungkinkan pengguna untuk mengambil foto atau video tanpa menggunakan tangan mereka, kata agen khusus FBI Lyonel Myrthil. Video tersebut menunjukkan Jabbar tengah mengamati bayangannya di cermin ukuran penuh, mungkin sedang menguji kacamatanya.
Dia mengunjungi kota itu lagi pada tanggal 10 November, menurut FBI.
Myrthil mengatakan Jabbar mengenakan kacamata tersebut, tetapi tidak mengaktifkannya, sebelum fajar pada Hari Tahun Baru. Ia melakukan serangannya di jantung distrik kehidupan malam ikonik Amerika saat perayaan Tahun Baru 2025.
Polisi mengatakan dia mengendarai truk pikap sewaan melewati pembatas jalan dan menyusuri Bourbon Street yang ramai dengan kecepatan tinggi. Akibat serangannya itu, 14 orang tewas dan melukai sedikitnya 30 orang. Pelaku tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Jabbar adalah seorang warga negara AS. Di media sosial ia telah menyatakan kesetiaannya kepada kelompok militan ISIS. Ia telah bepergian ke luar negeri dua kali dalam dua tahun terakhir, menurut FBI.
Myrthil mengatakan Jabbar mengunjungi Kairo selama 11 hari pada musim panas tahun 2023 dan Provinsi Ontario di Kanada selama tiga hari sekitar seminggu kemudian. FBI mengatakan pihaknya tengah berupaya menemukan siapa pun yang mungkin ditemuinya dalam perjalanan tersebut.
FBI mengatakan dua senjata api telah ditemukan selama penyelidikan mereka: pistol 9mm dan senapan semi-otomatis. Menurut FBI, jika polisi New Orleans tidak menanggapi secepat yang mereka lakukan, Jabbar bisa saja meledakkan dua bom rakitan yang ditinggalkannya di sepanjang jalan.