Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,8 Magnitudo mengguncang kaki bukit utara Himalaya dekat salah satu kota tersuci di Tibet pada Selasa, 7 Januari 2024. Menurut otoritas Cina yang dilansir dari Reuters, gempa menewaskan sedikitnya 95 orang dan mengguncang bangunan di negara tetangga Nepal, Bhutan, dan India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa bumi terjadi pada pukul 09.05 dengan episentrum di Tingri, daerah pedesaan yang dikenal sebagai gerbang utara ke wilayah Everest, pada kedalaman 10 km (6,2 mil), menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China. Badan Geologi AS memperkirakan besarnya gempa adalah 7,1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya 95 orang diketahui tewas dan 130 orang terluka di pihak Tibet, demikian laporan televisi pemerintah China enam jam kemudian. Tidak ada laporan korban tewas di tempat lain.
Bagian barat daya China, Nepal, dan India utara sering dilanda gempa bumi yang disebabkan oleh tabrakan lempeng tektonik India dan Eurasia. Episentrum gempa hari Selasa berada sekitar 80 kilometer di utara Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia dan tujuan populer bagi para pendaki dan penjelajah alam.
Musim dingin bukanlah musim yang populer bagi para pendaki dan pejalan kaki di Nepal. Seorang pendaki asal Jerman menjadi satu-satunya pendaki yang memiliki izin untuk mendaki Gunung Everest. Ia telah meninggalkan base camp setelah gagal mencapai puncak, kata Lilathar Awasthi, seorang pejabat Departemen Pariwisata.
Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal (NDRRMA) mengatakan gempa tersebut terasa di tujuh distrik perbukitan yang berbatasan dengan Tibet.
"Sejauh ini kami belum menerima informasi tentang hilangnya nyawa dan harta benda," kata juru bicara NDRRMA Dizan Bhattarai kepada Reuters. "Kami telah mengerahkan polisi, pasukan keamanan, dan pemerintah setempat untuk mengumpulkan informasi," katanya.
Banyak desa di daerah perbatasan Nepal, yang jarang penduduknya, terpencil dan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Dampak gempa terasa di seluruh wilayah Shigatse di Tibet, yang dihuni 800.000 orang. Wilayah ini dikelola oleh kota Shigatse, tempat tinggal tradisional Panchen Lama, salah satu tokoh terpenting dalam agama Buddha Tibet.
Presiden Cina Xi Jinping mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan habis-habisan harus dilakukan untuk meminimalkan korban. Warga yang terkena dampak gempa akan ditempatkan di wilayah yang layak di tengah musim dingin.
Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat setempat telah dikirim ke daerah yang terkena dampak, kantor berita Xinhua melaporkan. Sekitar 22.000 barang termasuk tenda katun, mantel katun, selimut dan tempat tidur lipat juga telah dikirim ke wilayah yang dilanda gempa.