Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

George Weah Batalkan Suara Liberia di PBB yang Menentang Gencatan Senjata di Gaza

George Weah minta menteri luar negerinya membatalkan suara "tidak" Liberia terhadap resolusi Majelis PBB mengenai gencatan senjata di Gaza.

20 Desember 2023 | 14.30 WIB

Pemimpin partai berkuasa di Liberia, Koalisi untuk Perubahan Demokratis (CDC), Presiden dan mantan pemain sepak bola George Weah, berbicara kepada pers setelah memberikan suaranya pada pemilihan presiden di Monrovia, Liberia, 10 Oktober 2023. REUTERS/Carielle Doe
Perbesar
Pemimpin partai berkuasa di Liberia, Koalisi untuk Perubahan Demokratis (CDC), Presiden dan mantan pemain sepak bola George Weah, berbicara kepada pers setelah memberikan suaranya pada pemilihan presiden di Monrovia, Liberia, 10 Oktober 2023. REUTERS/Carielle Doe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Liberia George Weah melakukan intervensi untuk membatalkan keputusan negaranya yang memberi suara “tidak” terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, kata kementerian informasi negara Afrika Barat itu pada Selasa, 19 Desember 2023.

Weah dikabarkan segera memerintahkan Menteri Luar Negeri Dee-Maxwell Saah Kemayah untuk mencabut keputusan tersebut, surat kabar The New Dawn Liberia melaporkan.
 
Liberia adalah satu-satunya negara Afrika dan satu dari sepuluh negara anggota Majelis Umum PBB yang menolak resolusi pada 12 Desember untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan militan Hamas. Majelis beranggotakan 193 negara itu mengadopsi resolusi tersebut dengan dukungan 153 negara.
 
Kementerian tersebut mengatakan para diplomat Liberia yang bertanggung jawab melakukan pemungutan suara melakukan hal tersebut tanpa dukungan dari Weah, yang sebagai presiden mempunyai keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri Liberia.
 
Weah “selalu berdiri di sisi perdamaian di seluruh dunia,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan. Berbicara pada Ahad, 17 Desember di kebaktian rutin gerejanya, Weah mengatakan bahwa sebagai orang yang cinta damai, dia tidak akan mempromosikan, memilih dan mendukung perang dan ketidakstabilan politik di negara lain.
 
“Orang Liberia yang memilih perang itu jahat dan dia memilih atas dirinya sendiri, bukan kita,” katanya, melansir dari The New Dawn Liberia. “Mereka salah memilih dan kami akan memperbaikinya. Pilihan kami adalah bersama negara-negara lain yang memilih diplomasi dan bukan perang.”
 
Mantan pesepak bola itu mengatakan diplomat yang memberi suara atas nama Liberia mungkin melakukannya untuk “mencoreng karakter saya dan pemerintahan karena kami akan meninggalkan kekuasaan”, merujuk pada pengunduran dirinya sebagai presiden setelah kalah dalam pemilihan umum pada November lalu. “Tapi saya ingin mengatakan kepadanya bahwa dia membuang-buang waktu,” imbuhnya.
 
Kementerian Luar Negeri Liberia pun telah meminta Majelis Umum PBB untuk membatalkan suara “tidak” negaranya dan mendaftarkan suara baru yang mendukung gencatan senjata di Gaza.
 
Sebelum pemungutan suara di PBB berlangsung, Weah menulis surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada November, memintanya untuk “menahan diri dan mempertimbangkan warga sipil yang merupakan korban nyata dari krisis yang sedang berlangsung”, kata kementerian informasi.
 
REUTERS | THE NEW DAWN LIBERIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus