Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hadiah untuk siapa ? presiden ?

Presiden as, nixon, meletakan jabatan karena kasus watergate. presiden dan keluarganya diungkapkan banyak menerima hadiah sewaktu jadi presiden. kasus ini akan menjadi perdebatan.

24 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CERITA tentang Nixon - presiden Amerika yang terpaksa meletakkan jabatan karena skandal Watergate rupanya belum juga habis. Pengungkapan kecurangannya sendiri dalam lima seri pertunjukan tv Inggeris bersama David Frost yang menghasilkan puluhan juta rupiah untuk kantongnya itu, rupanya bukan merupakan penelanjangan diri sepenuhnya. Baru-baru ini para pejabat departemen luar negeri Amerika mengungkapkan bahwa sang bekas presiden dan keluarganya kemungkinan besar masih menguasai banyak benda-benda berharga yang diterimanya sebagai hadiah semasa ia masih mendiami Gedung Putih. Menurut peraturan negara, benda-benda tersebut tidak boleh dimiliki secara pribadi. Walaupun secara protokoler barang-barang itu dihadiahkan kepada seorang presiden atau pejabat tinggi Amerika oleh kepala negara atau pembesar negara asing. Pigura Lonjong Tanggal 11 Agustus 1974, hanyadua hari setelah Nixon meletakkan jabatan isterinya Pat memberi tahu Bagian Pengurusan Hadiah Gedung Putih (White fouse Cift Unit), bahwa keluarganya ingin memiliki hadiah kenangan yang diherikan oleh Shah Iran. Benda itu dilukiskan oleh bagian itu sebagai suatu "potret Nixon dalam ukuran mini diukir di atas gading, di atas pigura lonjong bertatahkan tukisan daun-daun dan bunga-bunga terbuat dari batu pirus dan - safir." Potret itu merupakan salah satu benda berharga yang hilang dari koleksi hadiah Gedung Putih sernasa Nixon jadi presiden. Bagian ini sebetulnya berada dalam lingkungan kementerian luar negeri Amerika. Para pejabatnya yakin bahwa benda-benda itu masih berada di tangan keluarga Nixon. Ini merupakan pelanggaran terhadap peraturan yang menetapkan bahwa hadiah-hadiah tersebut adalah milik negara. Hilangnya barang-barang berharga itu merupakan alasan utama yang menyebabkan kepala protokol Evan Dohelle menghadap hakim distrik Aubrey Robinson tanggal 24 bulan silam. Ia meminta ijin pengadilan untuk memeriksa kurang lebih 200 pak barang milik Nixon yang masin ada dalam gudang di Gedung Putih. Menurut peraturan yang bernama Foreig Gifts and Decorafions Act 1906, setiap hadiah-hadiah yang bernilai lebih dari 50 dolar harus diserahkan kepada protokol untuk dijadikan milik umum. Salah seorang pendahulu Dobelle, Henry Cato, pada akhir tahun 1974 menyusun suatu daftar hadiah-hadiah yang diterima Nixon yang "hilang". Ia menganjurkan Presiden Ford untuk memerintahkan bagian rumah tangga Gegung Putih menemukan barang-harang itu. Permintaan itu ditolak karena bagian umum berpendapat bahwa peti-peti dan daftarnya merupakan bagian dari benda-benda yang sedang diperjuangkan secara hukum dalam perkara rekaman-rekaman dan dokumen-dokumen yang digambarkan Nixon sebagai "materi kepresidenan". Paling tidak, menurut catatan, ada selusin hadiah yang diterima Nixon dinyatakan sebagai "lenyap". Termasuk di antaranya "permadani indah Isfahan berukuran 15 kali 1 kaki dihadiahkan Shah pada tahun 1969. Banyak lagi hadiah yang "hilang" sebagai hadiah yang diterima dari duta besar Iran sekarang, Ardeshir Zahedi. Menurut catatan bagian umum yang sekarang berada di bagian protokol departemen luar negeri, selama jadi presiden Nixon telah menerima tak kurang dari dua ribu hadiah berharga. Namun, cattan itu, menurut salah satu asisten Cato "acak-acakan dan kebanyakan tak sesuai dengan keadaan sebenarnya." Tak ada satu catatan pun mengenai tiga potong perhiasan dari berlian yang dihadiahkan oleh putera mahkota Saudi Arabia pada tanggal 1 Juli 1972. Tak seorang pun anggota Unit Pergurus Hadiah Gedung Putih pernah melihat benda-benda itu ampai tanggal 28 Maret 1974 ketika seorang wartawan menanyakannya. Ketika itu, atas anjuran penasihat hukum Gedung Putih, Fred Buzhardt, Pat Nixon menyerahkan dua perhiasan berlin kepada Unit Pengurus Hadiah Gedung Putih untuk disimpan. Kedua perhiasan berlian itu merupakan serangkaian berlian yang diberikan kepada anaknya Julie. Keluarga Nixon juga pernah merobah beberapa hadiah itu. Pat misalnya pernah melaporkan kehilangan sebuah bros. Digambarkannya bahwa benda itu " . . . serupa dengan yang diberikan kepada Julie, bedanya itu dibuat dari safir dan berlian." Bisa jadi, menurut beberapa pejabat, barangbarang itu telah dirubah. Protokol Kementerian Keluarga Nixon pun ternyata berusaha untuk memboyong catatan-catatan suvenir tersebut ketika mereka harus enyah dari Gedung Putih, menuju Sn Clemente. Itu berada dalam salah satu dari 200 peti yang siap diangkut. Para penasihat hukum Presiden Ford menganjurkan agar catatan itu dikembalikan kepada biro protokol kementerian luar negen. Ford pun memerintahkan agar peti-peti yang siap diangkut ke San Clemente itu tidak boleh meninggalkan Washington. Sejak itu, bendabenda tersebut tak berketentuan nasibnya. Ketika Catto dan Dobelle meminta ijin pengadilan untuk membongkar bungkusan-bungkusan itu, permohonan tersebut telah dihalang-halangi dengan dasar hukum oleh barisan pengacara yang disewa Nixon. Inventarisasi yang dilakukan oleh bagian umum Gedung Putih mengatakan bahwa pada salah satu dari peti-peti itu terdapat "dua sampul berwarna coklat berisi potret-potret benda hadiah yang diterima presiden sejak bulan Maret 1969." Boleh jadi perkara ini akan merupa kan kasus hukum cukup menarik di negeri itu, sama dengan persoalan mengenai rekaman-rekaman pembicaraan Nion yang diperkarakan dalam rangka pembongkaran kasus Watergate. Ketika itu pengadilan dan pengacara-pengacara Nixon memperdebatkan bahwa benda-benda tersebut termasuk "dokumen-dokumen kepresidenan" milik Nixon pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus