Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga wanita sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza oleh Hamas sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera pada Minggu, 19 Januari 2025, diberikan apa yang tampak seperti "tas hadiah" oleh para pejuang gerakan Palestina, The New Arab melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan tiga tawanan - Doron Steinbrecher, Emily Damari dan Romi Gonen - diberi tas kertas, yang dikatakan berisi kenang-kenangan selama mereka ditawan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video tersebut, para wanita itu terlihat tersenyum dan bercanda dengan para penculik mereka yang memberikan 'tas hadiah' yang sebagian besar tidak terlihat di layar melalui jendela kendaraan.
Tas-tas itu dihiasi logo Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Para tawanan, yang masih tersenyum, memegang tas coklat yang dilaporkan berisi "hadiah dan cendera mata" untuk menandai pembebasan mereka.
Rekaman menunjukkan bahwa setidaknya satu benda di dalam tas adalah sertifikat khusus, sekali lagi berlogo Brigade Al Qassam, berjudul “Perjanjian Pembebasan” dalam bahasa Ibrani dan Arab, dan media Israel melaporkan bahwa dokumen tersebut ditandatangani oleh Palang Merah pada saat serah terima.
Media Israel melaporkan bahwa tas-tas tersebut juga berisi foto-foto para sandera ketika mereka berada dalam tawanan, sebuah peta Jalur Gaza, dan kalung bendera Palestina.
Para sandera Israel telah menghabiskan 471 hari dalam tawanan di Gaza, setelah ditawan dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.
Media Israel menyebut "tas hadiah" tersebut merupakan aksi propaganda yang dilakukan oleh Hamas. Namun, beberapa pengguna media sosial membandingkan bahasa tubuh dan sikap para sandera Israel yang secara umum sehat dan bahagia, dengan kondisi tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel, yang banyak di antaranya menunjukkan tanda-tanda penelantaran dan potensi penganiayaan.
Pihak berwenang Israel juga menggerebek rumah keluarga beberapa tawanan Palestina yang telah dibebaskan untuk mencegah perayaan.
Sekitar 90 orang Palestina dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera, dan sebagian besar dari mereka ditahan di penjara Israel tanpa proses peradilan atau bahkan dakwaan.
Pilihan Editor: UNRWA Siap Kirim 4 Ribu Truk Bantuan ke Jalur Gaza