Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mengklaim negaranya telah mendapatkan dukungan dari dunia internasional untuk melawan agresi militer Israel terhadap Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kepemimpinan Palestina dan diplomasinya telah berhasil meraih kemenangan dan mengisolasi entitas Israel, sementara masyarakat di seluruh dunia telah bangkit dalam penolakan terhadap kebijakan agresif Israel terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya," kata Shun saat menghadiri deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina di kantor Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shun mengatakan Presiden Mahmoud Abbas secara konsisten menyerukan untuk menghentikan agresi biadab Israel di Gaza maupun. Dia menyebut Presiden Abbas telah bergerak melalui saluran diplomatik ke semua negara di dunia, menyerukan tindakan yang efektif, karena percaya agresi tidak mendatangkan perdamaian maupun stabilitas di Palestina atau kawasan tersebut.
"Ia selalu menekankan pentingnya persatuan untuk menghadapi tantangan ini," ujarnya.
Shun mengatakan Palestina adalah tanah para nabi, tanah suci, dan tanah perdamaian. Oleh sebab itu, warga Palestina seharusnya hidup di sana dengan aman, tenteram, dan damai.
Shun menuntut dunia internasional tidak tinggal diam terhadap permasalahan di Palestina secara serius dan efektif. Dia juga berharap dunia internasional mau menekan Israel agar mengakhiri agresinya.
Shun mendesak kesadaran global untuk mengakhiri penderitaan rakyat di seluruh wilayah Palestina. Dia mendorong agar dunia internasional mewujudkan hak-hak yang tidak dapat dinegosiasikan dari rakyat Palestina, seperti hak untuk kembali ke tanah air, menentukan nasib sendiri, dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB.
Menurut Shun, perdamaian yang adil dan menyeluruh adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri tragedi di Palestina. "Tanpa ini, situasi dapat menjadi lebih buruk dan mengarah pada lebih banyak kekerasan, konflik, dan persaingan di antara kekuatan internasional dan regional," tuturnya.
Agresi terhadap Palestina juga ditujukan untuk menghapus identitas yang dibangun mantan Presiden Palestina Yasser Arafat dan kawan-kawannya yang berhasil mengubah perjuangan Palestina menjadi perjuangan identitas nasional dan kepemilikan sah atas tanah tersebut. Deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina di Jakarta itu turut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR) Mardani Ali Sera dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ahrul Tsani Fathurrahman.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini