Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hamas Rilis Video Sandera Israel di Gaza

Hamas merilis video yang memperlihatkan tawanan Israel di Gaza.

8 Desember 2024 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Edan Alexander, seorang sandera Israel-Amerika yang diculik dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023. Hamas Military Wing/Handout via Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas merilis sebuah video yang memperlihatkan sandera Israel yang diklaim tengah ditawan. Dalam video tersebut, seorang laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Matan Zangauker, 24 tahun, terlihat memohon kepada para pemimpin Israel untuk membuat kesepakatan yang akan membawa kembali para sandera yang ditawan Hamas di Gaza ke Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, negara-negara yang menjadi penengah, termasuk Qatar, melihat adanya peningkatan momentum untuk kemungkinan kesepakatan yang memungkinkan 100 sandera yang ditawan di Gaza dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina. Langkah itu dapat dilakukan setelah Israel menandatangani kesepakatan gencatan senjata penting dengan Hizbullah di Lebanon bulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Utusan Timur Tengah presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump telah melakukan perjalanan ke Qatar dan Israel untuk mencoba memulai dorongan diplomatik untuk kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera sebelum ia menjabat pada tanggal 20 Januari mendatang.

Hamas telah merilis beberapa video sandera yang memohon untuk dibebaskan selama perang memasuki bulan kelima belas. Namun, pejabat Israel menganggap klip pendek yang diedit itu sebagai propaganda psikologis yang dimaksudkan untuk menekan pemerintah Israel.

Hosage Families Forum, yang mewakili anggota keluarga sandera, menyebut video itu sebagai bukti kehidupan. Mereka mengatakan bahwa video itu memberikan bukti lebih lanjut bahwa setelah lebih dari 420 hari ditawan, masih ada sandera yang hidup dan menanggung penderitaan berat.

Sebelumnya, Israel mengaku tidak memiliki informasi mengenai keberadaan para sanderanya di Gaza. Kondisi itu secara signifikan mempengaruhi operasi militernya di wilayah tersebut. 

Dilansir dari Anadolu, meskipun hampir 14 bulan telah berlalu sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas, pasukan Israel belum menentukan di mana para sandera ditahan di Gaza, kata lembaga penyiaran publik Israel, KAN. Kurangnya intelijen membentuk sifat operasi udara dan darat di wilayah tersebut, di mana sumber-sumber militer menyatakan kekhawatirannya atas tindakan yang secara tidak sengaja melukai para sandera.

Sita Planasari ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus