Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hamas Tuntut Israel Akhiri Serangan di Gaza Jika Ingin Sandera Dibebaskan

Hamas menegaskan bahwa tak ada pembebasan sandera tanpa gencatan senjata dengan Israel.

8 Januari 2025 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bangunan-bangunan hancur di Beit Hanoun di Jalur Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, 5 Januari 2025. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas pada Selasa, 7 Januari 2025 tetap pada tuntutannya. Hamas mendesak agar Israel sepenuhnya mengakhiri serangannya di Gaza berdasarkan kesepakatan apa pun untuk membebaskan sandera. Hamas mengatakan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump gegabah dengan mengatakan akan ada neraka yang harus dibayar kecuali para sandera dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pejabat dari kelompok Islam dan Israel telah mengadakan pembicaraan dengan mediator Qatar dan Mesir dalam upaya paling intensif selama berbulan-bulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Pemerintahan AS yang di bawah Joe Biden tetap berupaya mewujudkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Namun karena waktu terus berjalan, kedua belah pihak saling menuduh kesepakatan gencatan senjata sengaja digagalkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamas mengatakan akan membebaskan sandera yang tersisa hanya jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik semua pasukannya dari Gaza. Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan dan semua sandera dibebaskan.

"Hamas adalah satu-satunya hambatan bagi pembebasan para sandera," kata Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Eden Bar Tal, dalam jumpa pers. Ia mengatakan Israel berkomitmen penuh untuk mencapai kesepakatan.

Pejabat Hamas Osama Hamdan, yang mengadakan konferensi pers di Algiers, mengatakan Israel harus disalahkan karena merusak semua upaya untuk mencapai kesepakatan. Ia mengatakan tidak akan merinci tentang putaran negosiasi terakhir, namun menegaskan kembali syarat-syarat yang diajukan oleh Hamas. Penghentian penuh agresi dan penarikan penuh dari wilayah yang diinvasi pendudukan adalah syarat yang diminta Hamas.

Ihwal ancaman Trump bahwa akan ada "masalah serius" kecuali semua sandera dibebaskan sebelum pelantikan, Hamdan berkata, "Saya pikir presiden AS harus membuat pernyataan yang lebih disiplin dan diplomatis."

Israel telah mengirim tim pejabat tingkat menengah ke Qatar untuk melakukan pembicaraan yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir. Beberapa media Arab mengatakan David Barnea, kepala Mossad, yang telah memimpin negosiasi, diperkirakan akan bergabung dengan mereka. Kantor perdana menteri Israel tidak memberikan komentar.

Seorang pejabat Hamas mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok itu telah menyetujui daftar yang diajukan oleh Israel berisi 34 sandera yang dapat dibebaskan pada tahap awal gencatan senjata. Mereka dibebaskan bersama dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Daftar tersebut mencakup tentara wanita Israel, ditambah warga sipil lanjut usia, wanita, dan anak di bawah umur. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sejauh ini belum menerima konfirmasi tentang apakah mereka yang ada dalam daftar tersebut masih hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus