Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hidup Glamor di Pusaran Skandal

Kebiasaan berfoya-foya keluarga Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dikecam karena dituding memakai duit hasil korupsi.

11 April 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peringatan dari seorang pejabat senior AmBank itu berulang kali menghampiri Zeti Akhtar Aziz. Gubernur Bank Negara Malaysia ini mendapat informasi tentang harta tak wajar Perdana Menteri Najib Tun Razak. Di AmBank, menurut pejabat itu, Najib memiliki rekening yang tercatat dengan kode nama "Mr X".

Najib membuka rekening itu pada 13 Januari 2011. Namun, dalam waktu dua tahun, tepatnya 10 April 2013, rekening "Mr X" telah dibanjiri duit. Jumlahnya mencapai US$ 1 miliar (sekitar Rp 13,1 triliun). "Termasuk serangkaian deposito individu yang berkisar antara US$ 9 juta dan US$ 70 juta," begitu isi laporan dari AmBank.

Namun, dalam sebuah pertemuan pada September 2012, Zeti menyerahkan kembali laporan itu ke AmBank. Perempuan 68 tahun ini bahkan menandainya sebagai "sangat sensitif". "Ia tidak berharap Bank Negara memiliki salinan laporan itu," demikian menurut ABC News, mengacu pada bocoran data dan informasi dari orang dalam AmBank.

ABC News mengungkap aliran duit ke kantong Najib, pemimpin yang tengah dibelit skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dana jumbo itu diketahui bersumber dari seorang pangeran dari Kerajaan Arab Saudi serta dua perusahaan bayangan di British Virgin Islands. "Begitu banyak uang yang mengalir cepat ke rekening Najib memunculkan kecurigaan praktek pencucian uang di AmBank," tulis ABC News dalam laporan pada 29 Maret lalu.

Aziz tidak membantah ihwal adanya peringatan dari AmBank. Namun ia enggan mengomentari rekening gendut sang Perdana Menteri. "Itu adalah bagian dari investigasi yang sedang berlangsung," kata dia. Aziz menjelaskan bahwa informasi dari AmBank beberapa tahun lalu itu telah diteruskan ke lembaga penegak hukum.

* * * *

Aliran duit keluar dari rekening Najib cukup mencengangkan. Pada September 2014, kartu kredit Platinum Mastercard dan Platinum Visa milik Najib mencatatkan transaksi jumbo. Sebanyak US$ 1 juta (sekitar Rp 13,1 miliar) dibelanjakan untuk perhiasan. "AmBank menggambarkan transaksi itu sebagai belanja 'volume besar'," menurut ABC News.

Tidak hanya ABC News yang mengungkap rekening misterius Najib. Media kenamaan Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ), juga menemukan kejanggalan transaksi yang melibatkan Najib. Mengutip catatan transaksi bank, WSJ melaporkan bahwa Najib telah menghamburkan duit untuk membeli barang mewah di luar negeri. Duit itu disebutkan dari perusahaan investasi negara, 1MDB.

"Sepanjang 2011 sampai 2014, Najib telah membelanjakan US$ 15 juta (Rp 197 miliar) untuk pakaian, perhiasan, dan mobil di Amerika Serikat, Eropa, dan Malaysia," demikian laporan WSJ, seperti dikutip Channel News Asia. Laporan itu juga menyebutkan Najib pernah menguras US$ 14 juta untuk pembelian barang di sebuah butik Melayu mewah.

Selain boros, Najib dan keluarganya dikenal doyan pelesiran. Pada 2014, misalnya, mereka menyempatkan berlibur seusai kunjungan kerja di Belanda. Saat itu Najib menyampaikan duka cita atas insiden penembakan pesawat MH17 di Ukraina, dua pekan sebelumnya. "Mereka mengunjungi Paris, Sardinia, Cannes, Roma, dan London," tulis Asia Sentinel.

Di Malaysia, gaya hidup papan atas keluarga Najib telah menjadi gunjingan publik. Istri Najib, Rosmah Mansor, dikenal senang berdandan dan berbelanja. Perempuan 64 tahun ini selalu tampil glamor, lengkap dengan busana, jam tangan, serta tas tangan mewah. Tak lupa tatanan rambut trendi dan bermacam aksesori perhiasan bertatahkan intan-berlian.

Menurut laporan Sarawak Report, Rosmah adalah pelanggan desainer kenamaan Singapura, Natasha Mirpuri. Ia kerap menyambangi butik Natasha, Mantra, di kompleks Hotel Raffles di Singapura. "Klien utamanya adalah Rosmah Mansor. Ia membantu Rosmah membeli perhiasan dan pakaian bernilai jutaan dolar," tulis Sarawak Report.

Rosmah lebih sering berbelanja barang mewah di luar negeri. Ia, misalnya, senang mengoleksi baju karya perancang busana Roberto Cavalli and Pucci (Italia) dan Joel (London). Rosmah juga menggemari perhiasan buatan Jacob (New York), Lorenzo (Italia), Samir Halimeh (New York), dan Taher (Dubai).

Rosmah, dengan kartu kredit, diduga pernah menghabiskan 3,3 juta ringgit (Rp 11 miliar) untuk berbelanja di De Grisogono, toko perhiasan Swiss di Porto Cervo, sebuah resor mungil di Sardinia, Italia, pada September 2014. Empat bulan kemudian, kartu kredit yang sama mencatatkan transaksi 508 ribu ringgit (Rp 1,7 miliar) di toko Chanel di Hawaii. Saat itu Najib melawat ke Honolulu untuk bertemu Presiden Barack Obama.

Rosmah kerap terlihat berpenampilan wah dalam lima tahun terakhir. "Terutama sejak ia menjalani peran sebagai ibu negara," Sarawak Report melaporkan. Namun gaya hidup glamor Rosmah ini telah lama menuai kecaman dari warga Malaysia, mengingat gaji suaminya sebagai perdana menteri "hanya" sekitar 50 ribu ringgit (Rp 167 juta) per bulan.

"Ini benar-benar salah. Seorang perdana menteri Malaysia tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu (jutaan dolar) di rekening pribadinya," kata mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, kepada ABC News. Bekas mentor Najib yang kini menjadi tokoh oposisi tersebut menuding suksesornya itu menikmati duit dari 1MDB.

Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pertanian, Tajuddin Abdul Rahman, menilai hobi belanja Rosmah Mansor terbilang wajar. "Satu atau dua tas, mengapa tidak? Dia perempuan. Saya tahu perempuan menyukai tas," kata dia, membela istri sang Perdana Menteri. Anggota Majelis Tinggi UMNO ini juga menganggap kebiasaan pelesir keluarga Najib tidak berlebihan. "Pergi pada hari libur itu hal yang normal."

* * * *

Skandal 1MDB memasuki babak baru setelah Komite Pertanggungjawaban Publik (PAC) Malaysia menyerahkan laporan penyelidikan ke parlemen pada 7 April lalu. Dalam laporan setebal 106 halaman itu, PAC menyebutkan 1MDB telah mengalami salah kelola. Akibatnya, utang perusahaan membengkak jadi 50 miliar ringgit (Rp 167 triliun) pada Januari lalu. Padahal, tujuh tahun lalu, utang 1MDB hanya sepuluh persennya.

PAC menilai 1MDB kehilangan US$ 12 miliar (Rp 158 triliun) antara 2009 dan 2013 melalui serangkaian transaksi luar negeri yang kompleks. "Mantan CEO 1MDB Shahrol Azral Ibrahim Halmi harus bertanggung jawab," begitu kesimpulan PAC. Nama Najib, yang menjabat Ketua Dewan Penasihat 1MDB, tidak disebut secara langsung dalam laporan itu.

Beberapa jam setelah PAC merilis laporan, Dewan Direksi 1MDB secara kolektif mengajukan pengunduran diri kepada Kementerian Keuangan. "Keputusan ini untuk mempermudah penyelidikan lanjutan seperti yang direkomendasikan oleh PAC," demikian pernyataan Dewan Direksi.

Sejak Juli tahun lalu, Najib didesak mundur karena diduga terlibat dalam skandal 1MDB. Pria 62 tahun ini dituding menerima aliran duit US$ 700 juta dari 1MDB. Najib diduga menggunakan dana jumbo itu agar menang dalam pemilihan umum pada 2013 serta untuk membiayai gaya hidup mewah istrinya, Rosmah, dan keluarganya.

Najib berkali-kali membantah tuduhan itu. Ia merespons dengan memecat sejumlah pejabat yang menuntut pengunduran dirinya. Pada Januari lalu, Kejaksaan Agung membersihkan nama Najib dengan menyatakan bahwa US$ 681 juta dari duit itu berasal dari sumbangan pribadi keluarga Kerajaan Saudi.

Kini Najib semakin melenggang setelah PAC menyerukan Dewan Penasihat 1MDB dibubarkan. Sebagai gantinya, Kementerian Keuangan, selaku pemilik 1MDB, bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan investasi pelat merah itu. "Laporan PAC telah mengidentifikasi kelemahan manajemen dan struktur modal 1MDB," ucap Najib. "Kami akan mempelajari dan bertindak atas rekomendasi laporan itu."

Mahardika Satria Hadi (ABC News, Channel News Asia, Serawak Report, Malaysia kini, The Guardian, Asia Sentinel)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus