Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Hizbullah Luncurkan Debut Drone Shahed-101 Lawan Israel

Hizbullah meresmikan drone Shahed-101 untuk melawan pendudukan Israel, yang menimbulkan kekhawatiran di antara para pejabat Zionis.

15 Juli 2024 | 04.15 WIB

Drone Iran Shahed-238. Focus.ua
Perbesar
Drone Iran Shahed-238. Focus.ua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah resmi meluncurkan drone Shahed-101 Iran dalam konfrontasi di Lebanon selatan, sebuah pesawat yang dapat bermanuver dengan baik dan sulit untuk dideteksi, mengirimkan gelombang kejut dalam pendudukan Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Hizbullah telah mulai menggunakan drone Shahed 101 Iran yang baru untuk pertama kalinya sejak awal perang," Itay Blumenthal, koresponden urusan militer untuk lembaga penyiaran publik Kan Israel, mengungkapkan. Drone ini "sangat sulit dideteksi dan dicegat oleh Angkatan Udara."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Blumenthal menambahkan bahwa drone baru ini bertenaga listrik, tidak seperti drone Ababil yang sebelumnya digunakan oleh Hizbullah, yang bermesin bensin. Dia mencatat bahwa drone ini "sangat senyap dan hampir tidak mungkin didengar dari darat."

Dia menyoroti bahwa drone tersebut memiliki jangkauan "hingga 19 kilometer dan dapat membawa bahan peledak seberat 10 kilogram." Dia mengkonfirmasi bahwa ini "adalah drone yang diluncurkan oleh Hizbullah pada Kamis, yang menyebabkan terbunuhnya seorang perwira di Brigade Alon, dengan sisa-sisa yang ditemukan di dekat Kibbutz Kabri."

Hizbullah telah 'memproduksi drone selama bertahun-tahun'

Sebuah laporan dari Pusat Penelitian ALMA Israel pada 2021 mengindikasikan bahwa Hizbullah memiliki sekitar 2.000 drone, beberapa di antaranya merupakan drone canggih dan diproduksi secara lokal. Laporan itu menambahkan bahwa Hizbullah telah mengerahkan drone sejak sebelum Perang Juli 2006, dengan drone seperti Shahed-129, Mohajer, dan Karrar.

Perlawanan Islam di Lebanon memiliki sistem kemampuan militer yang komprehensif, terutama dalam hal persenjataan udara yang diwakili oleh drone. Persenjataan Hizbullah meliputi drone pengintai, penyerbuan, dan penyerangan.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengungkapkan sekitar dua tahun yang lalu bahwa kelompok Perlawanan "telah membuat pesawat tanpa awak selama bertahun-tahun," dan menegaskan bahwa "Perlawanan memutuskan untuk mengoperasionalkan sistem pertahanan udara yang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu."

Drone Lebanon dan Iran telah menjadi perhatian utama bagi pendudukan Israel, muncul sebagai senjata yang efektif dalam operasi Perlawanan Islam terhadap berbagai target Israel, termasuk situs, markas besar, stasiun pengintai, dan pasukan di kedalaman Palestina utara yang diduduki.

Lereng licin untuk 'Israel'

The Washington Post pada Rabu menerbitkan sebuah laporan berjudul Apa yang kita ketahui - dan tidak kita ketahui - tentang persenjataan Hizbullah yang menggarisbawahi bahwa persenjataan Hizbullah terdiri dari roket berpemandu dan tidak berpemandu, artileri anti-tank, rudal balistik dan anti-rudal, dan drone yang sarat dengan bahan peledak, yang mengisyaratkan konflik multi-barisan yang berpotensi rumit yang dapat meluas hingga ke dalam Israel.

Surat kabar tersebut menggarisbawahi bahwa para analis memperkirakan Hizbullah memiliki antara 130.000 hingga 150.000 roket dan rudal, lebih dari empat kali lipat jumlah yang diyakini dimiliki Hamas sebelum perang di Gaza.

Kelompok Perlawanan Lebanon itu juga mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 100.000 pejuang, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan tertinggi kekuatan tempur Hamas sebelum perang.

Laporan itu menunjukkan bahwa Perlawanan Lebanon menjaga kerahasiaan yang ketat mengenai persenjataannya, sehingga para ahli senjata berspekulasi mengenai kemampuannya.

Menurut laporan itu, sebagian besar persenjataan Hizbullah terdiri dari amunisi tingkat rendah dan tidak terarah, yang dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap sistem pertahanan udara Israel jika diluncurkan dalam jumlah besar. Yang lebih mengkhawatirkan bagi Israel adalah amunisi presisi yang diakui oleh kelompok Lebanon itu.

Menyinggung tentang kemampuan udara Hizbullah, laporan itu menyebutkan bahwa kelompok Lebanon itu "memiliki armada pesawat tak berawak dalam jumlah besar, dengan ukuran, bentuk, dan kemampuan yang bervariasi."

AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus