Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

IDF Israel Klaim Jadi Militer Pertama di Dunia yang Mencapai Kekebalan Kelompok

Mayjen Itzik Turgeman, kepala Direktorat Teknologi dan Logistik IDF, mengatakan 81% personel militer Israel telah divaksinasi atau pulih dari Covid-19

12 Maret 2021 | 08.30 WIB

Ekspresi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menerima dosis kedua vaksin COVID-19 di Sheba Medical Center di Ramat Gan, Israel, 9 Januari 2021. Miriam Elster/Pool via REUTERS
Perbesar
Ekspresi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menerima dosis kedua vaksin COVID-19 di Sheba Medical Center di Ramat Gan, Israel, 9 Januari 2021. Miriam Elster/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel, Israel Defense Force atau IDF, pada Kamis mengklaim kalau mereka menjadi angkatan bersenjata pertama di dunia yang memiliki kekebalan kelompok atau herd immunity dari virus Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Klaim ini disampaikan Mayor Jenderal Itzik Turgeman, kepala Direktorat Teknologi dan Logistik IDF, yang mengatakan 81% personel militer Israel telah divaksinasi atau pulih dari virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kami berada di akhir operasi vaksinasi," kata Turgeman, dikutip dari Jerusalem Post, 12 Maret 2021. "Awalnya, tujuan kami adalah menyelesaikan operasi dalam waktu delapan hingga 10 minggu. Kami sekarang menyelesaikan minggu ke-10, dalam waktu sesingkat mungkin, dengan cara yang tepat."

Turgeman memperkirakan IDF akan mencapai 85% kekebalan pada minggu depan.

Komandan Korps Medis IDF, Brigadir Kolonel Profesor Elon Glazberg mengatakan, pencapaian ini memungkinkan IDF untuk mulai kembali ke rutinitas sedia kala seperti sebelum pandemi corona.

"Hingga dua bulan lalu, (operasi vaksinasi) ini tampaknya tidak mungkin," kata Glazberg. "Kami melakukannya berdasarkan proses pembelajaran sehari-hari, dan kami punya alasan untuk bangga. Berkat kerja sama yang produktif dengan sistem kesehatan sipil, kami berhasil melakukannya.

Sepasang penduduk lanjut usia berpose untuk berfoto dengan "Paspor Hijau" mereka, kartu izin untuk mereka yang divaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) atau mereka yang diduga memiliki kekebalan, sebelum mereka mengikuti pertunjukan langsung oleh penyanyi Israel Nurit Galron, di taman Yarkon , di Tel Aviv, Israel 24 Februari 2021. [REUTERS / Amir Cohen]

Sejak merebaknya virus corona tahun lalu, IDF menegaskan bahwa kemampuan operasionalnya tidak terpengaruh secara signifikan oleh penyakit tersebut. Namun, pandemi telah memengaruhi kemampuan militer untuk mengadakan latihan secara normal, memaksa unit untuk mundur atau bahkan membatalkan beberapa latihan mereka dalam beberapa kasus.

"Kami sekarang dapat melakukan banyak hal secara berbeda. Kami bisa berlatih dengan lebih leluasa," kata Glasberg.

Militer meluncurkan kampanye vaksinasi pada awal Januari, dan setelah lima minggu, tiga perempat dari semua tentara IDF telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Tentara tidak secara eksplisit dipaksa untuk menerima vaksin, karena ini dianggap bermasalah secara hukum, menurut Times of Israel, tetapi mereka sangat didorong untuk diimunisasi. Untuk memvaksinasi pasukan di seluruh negeri, IDF mendirikan pusat vaksinasi di berbagai pangkalan dan melakukan perjalanan langsung ke unit tertentu dalam beberapa kasus.

"Sepertinya tidak mungkin, tapi sekarang kita sudah mencapai titik ini,” kata Glasberg tentang program vaksinasi.

Dia mencatat bahwa selama kampanye inokulasi tidak ada dosis vaksin yang terbuang.

Namun, menurut IDF, sekitar delapan persen pasukan menolak untuk diinokulasi. Beberapa dari mereka adalah perempuan di tahap awal kehamilan, sementara yang lain bertindak karena motif ideologis atau politik, menurut Glasberg.

"Tapi jumlah orang yang menolak atau tidak ingin divaksinasi semakin sedikit setiap hari," katanya.

Sisa sekitar 11 persen tentara yang tidak sepenuhnya terlindungi dari virus sedang dalam proses untuk divaksinasi, dengan beberapa di antaranya telah dikarantina ketika kampanye dimulai, sehingga jadwal vaksinasi mereka mundur beberapa minggu.

Israel telah memimpin vaksinasi Covid-19 secara global menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech.

Pfizer Inc dan BioNTech SE mengatakan pada Kamis bahwa data lapangan dari Israel menunjukkan vaksin Covid-19 mereka 94% efektif dalam mencegah infeksi tanpa gejala, yang berarti dapat mengurangi penularan secara signifikan, Reuters melaporkan.

Pfizer juga mengatakan analisis terbaru dari data yang dikirim Israel menunjukkan vaksin 97% efektif dalam mencegah penyakit simptomatik, penyakit parah, dan kematian.

Data ini sesuai dengan tingkat kemanjuran 95% vaksin Pfizer/BioNTech yang dilaporkan dari uji klinis tahap akhir vaksin pada bulan Desember.

Kementerian Kesehatan Israel, yang telah mengirimkan data ke Pfizer dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan yang memberikan vaksin, belum memberikan komentar.

Analisis tersebut juga menunjukkan bukti dunia nyata tentang keefektifan vaksin terhadap varian baru Covid-19 yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7. Lebih dari 80% spesimen yang diuji saat analisis dilakukan adalah varian B.1.1.7.

Hingga Rabu, sekitar 55% dari 9 juta penduduk Israel telah diberi setidaknya satu dosis vaksin Pfizer / BioNTech Covid-19, menurut data Kementerian Kesehatan, dan 43% telah menerima kedua dosis tersebut.

Sejak puncak pertengahan Januari, Israel telah mencatat 71% lebih sedikit kematian Covid-19, 55% lebih sedikit kasus, 45% lebih sedikit pasien baru yang sakit kritis dan 40% lebih sedikit pasien sakit kritis di rumah sakit, menurut Eran Segal, seorang ilmuwan data di Institut Sains Weizmann.

Pada hari Rabu, 2.802 orang Israel dinyatakan positif Covid-19 atau 2,9% dari hampir 99.000 tes corona yang dilakukan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus