Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inggris diuji di falkland

Argentina merebut kepulauan falkland, satu koloni inggris yang jadi sengketa sejak zaman spanyol. inggris mengirimkan armadanya untuk merebut kembali kepulauan tersebut. (ln)

10 April 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALAM belum larut -- baru sekitar pukul 10. Stanle. ibukota Kepulauan Falkland, sudah sepi. Hanya bar yang masih buka. Cuaca musim gugur membua warga kota --- jumlahnya cuma 1.000 -- enggan ke luar rumah. Tak terlihat tanda-tanda negeri itu sedang diintai. Tiba-tiba: dor! Dua batalyon pasukan gabungan Argentina bergerak dari Comodoro Rivadavia dan Rio Gallegos. Mereka membakar Stanley dengan api mesiu. Tempo 15 menit kota itu jatuh. Delapan puluh marinir Inggris yang bertugas di sana menyerah ke tangan musuh setelah baku tembak. Peristiwa 1 April itu meminta korban tiga nyawa - semuanya pasukan penyerang. Malam itu juga seluruh Kepulauan Falkland, luasnya 12.000 km2, dikuasai Argentina. Di Buenos Aires, berita operasi militer itu, disambut meriah oleh rakyat. Anggur dan sampanye tak hanya mengguyur tenggorokan di istana Presiden Leopoldo Galtieri, tapi juga di rumah kelompok oposisi, dan penduduk. Luapan kegembiraan ini mengingatkan orang pada sukses kesebelasan Argentina di final Piala Dunia 1978. Gagal Di London, Perdana Menteri Margaret Tatcher meminta parlemen melakukan sidang darurat. Sejak krisis Terusan Suez 1956, baru Sabtu lalu parlemen Inggris bersidang di akhir pekan. PM Tatcher seusai sidang mengatakan pemerintah Inggris akan menempuh cara damai untuk membereskan masa depan Kepulauan Falkland itu. Jika upaya ini gagal, katanya, perang juga mau. "Kepulauan Falkland harus kembali ke pangkuan Inggris." Tampaknya Inggris bertekad memulihkan kedaulatan di Kepulauan Falkland dengan jalan unjuk kekuatan Senin siang, kapal induk HMS Hermes, yang dikawal oleh 40 kapal perang, telah bertolak menuju koloni yang terletak 12. 000 km dari Inggris itu. Dalam satuan armada tersebut ikut serta Pangeran Andrew, putra ketiga Ratu Elizabeth, yang menjadi pilot helikopter di kapal MS Invicible. Pengiriman armada ini merupakan operasi militer Inggris terbesar selama 26 tahun terakhir. Satuan itu juga mengikutsertakan 1.000 marinir -- langsung diambil di Gibraltar. Kapal-kapal perang Inggris ini akan sampai di Kepulauan Falkland setelah dua minggu berlayar. Menteri Pertahanan John Nott dalam wawancara televisi, akhir pekan lampau, menolak menyebut unjuk kekuatan ini sebagai pernyataan perang terhadap Argentina. Ia menamakannya sebagai usaha bela diri. Nott berpegang pada undang-undang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pasal 51 memberi kebebasan kepada setiap negara mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya. Kepulauan Falkland diketemukan oleh pelaut Inggris ohn Davis tahun 1592. Namanya diambil dari Viscount Falkland, seorang perwira angkatan laut. Letak Kepulauan Falkland, terdiri dari dua pulau besar dan 200 pulau kecil, sangat strategis: 500 km dari Selat Magellan yang menjadi lintas pelayaran di selatan Amerika. Tahun 1765, Kepulauan Falkland resmi diduduki Inggris. Pendudukan Inggris mula-mula ditentang Spanyol, tapi kemudian mereka terima dan akui. Tahun 1774, Inggris meninggalkan Kepulauan Falkland. Alasannya tidak disebutkan. Inggris kembali lagi ke sana tahun 1883, dan bertahan sampai pasukan gabungan Argentina mengusir mereka -- pekan lampau. Argentina juga punya versi tentang Kepulauan Falkland -- dalam bahasa Spanyol disebut Las Islas Malvinas. Gugusan pulau itu ditemukan oleh Esteban Gomez atau Duarte Barbosa di tahun 1520. Kedua pelaut ini adalah anggota tim ekspedisi Magellan. Menurut Perjanjian Tordesillas tahun 1494, antara Spanyol dan Portugal, Kepulauan Falkland merupakan protektorat Spanyol. Atas dasar inilah Argentina melakukan penuntutan hak. Saling tuntut antara Inggris dan Argentina sudah berlangsung selama 150 tahun. Tapi Inggris selalu menang. Bentrokan terbuka baru terjadi tahun 1976 -- ketika kapal perusak Argentina menembaki kapal Inggris di perairan Kepulauan Falkland yang dipersengketakan itu. Akibat insiden ini hubungan diplomatik kedua negara terputus. Inggris dan Argentina baru berbaikan lagi dua tahun lalu. Menghianati Pengiriman kapal induk HMS Hermes ke Kepulauan Falkland, menurut Argentina, merupakan gertak samhal saja. "Inggris tak mungkin mengobarkan kembali perang kolonial pada tahun-tahun akhir abad ke-20," kata juru bicara angkatan darat. Ia optimistis semua negara akan berpihak pada Argentina. Argentina, satu hari setelah pendudukan, telah mengangkat Jenderal Benyamin Menendez sebagai gubernur di Kepulauan Falkland. Sekitar 1.800 orang penghuni gugusan pulau itu, semuanya warganegara Inggris, telah diterbangkan ke Montevideo -- ibukota Uruguay. "Kami akan mempertahankan Kepulauan Malvinas dengan segala pengorbanan," ujar Menendez. Invasi Argentina ini telah dikutuk di mana-mana. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menyebut tindakan itu amat mengkhawatirkan. Selandia Baru merupakan negara kedua, setelah Inggris, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Argentina. Presiden AS Ronald Reagan dilaporkan telah berbicara dengan Presiden Gatieri selama 25 menit sehari sesudah penyerbuan. Tidak disebutkan apa yang dibicarakan keduanya, tapi Amerika Serikat belum mengutuk aksi militer itu. Dewan Keamanan PBB, kurang 24 jam setelah pendudukan Kepulauan Falkland, telah bersidang di New York. "Saya tak menemukan kata-kata yang tepat untuk menyatakan kutukan pemerintah Inggris atas aksi militer Argentina ini," kata Ketua Delegasi Inggris Sir Anthony Parsons. Ia dijawab oleh Wakil Argentina Eduardo Roca, yang mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa dalam pengambilalihan kekuasaan di Kepulauan Falkland tidak terjadi sesuatu yang fatal. Argentina tak lupa mengingatkan bahwa jika Inggris memaklumkan perang maka negara Amerika Latin lainnya akan membantu mereka. Argentina memang punya perjanjian militer dengan negeri tetangganya. Sementara itu di Inggris, pemerintahan Tatcher telah diejek-ejek. "Inggris dipaksa menelan kekalahan yang hina ini," tulis Daily Mail. Ketua Buruh (oposisi) di parlemen, Michael Foot, bahkan menuduh PM Tatcher telah mengkhianati rakyat Kepulauan Falkland. Ada pula suara yang minta Menlu Lord Carrington dan Nott mengundurkan diri. "Mengundurkan diri pada saat ini hanya akan menimbulkan persoalan yang lebih besar bagi Inggris," kata Nott. Ada yang menduga pendudukan Ke pulauan Falkland oleh Argentina dikarenakan gugusan ini kaya bahan tambang -- minyak dan uranium. Ternyata yang diserbu Argentina juga Pulau Georgia Selatan -- juga kaya bahan mineral dan merupakan koloni Inggris pula. Di mata Menteri Perindustrian Inggris Patrick Jenkins penyebabnya tak sekedar menguber bahan tambang. "Mereka punya persoalan serius di dalam negeri. Hingga perlu pengalihan perhatian rakyat," kata Jenkins. Dua hari sebelum penyerbuan itu memang terjadi demonstrasi menentang pemerintah di Buenos Aires -- dilaporkan 2.000 orang telah ditangkap. Inggris khawatir aksi militer Argentina ini ditiru oleh negara lain ke protektorat mereka yang lain seperti Gibraltar, Saint Helena, dan Solomon. Jadi, bagi Inggris, ini bukan sekedar soal Kepulauan Falkland.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus