Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Irak mengutuk serangan udara Amerika Serikat (AS) yang dilancarkan pada Senin, 25 Desember 2023, terhadap tiga lokasi militer Irak yang dikatakan menewaskan seorang prajurit dan melukai 18 orang lainnya. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa, 26 Desember 2023, Baghdad menyebut hal itu sebagai “tindakan permusuhan yang jelas”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AS melancarkan serangan udara balasan di Irak setelah serangan pesawat tak berawak atau drone satu arah oleh milisi yang bersekutu dengan Iran menyebabkan satu anggota militer AS dalam kondisi kritis dan melukai dua personel militer lainnya. Milisi yang bersekutu dengan Iran pada Senin pagi menggunakan drone satu arah untuk menyerang sebuah pangkalan militer Amerika di Erbil, Irak, yang menampung pasukan AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas arahan Presiden AS Joe Biden, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon kemudian mengarahkan serangan terhadap tiga lokasi di Irak yang digunakan oleh Kataib Hizbullah dan kelompok afiliasinya yang secara khusus berfokus pada aktivitas drone. Lokasi markas tersebut berada di kota Hilla di selatan Baghdad.
“Serangan-serangan presisi ini merupakan respons atas serangkaian serangan terhadap personel AS di Irak dan Suriah oleh milisi yang disponsori Iran, termasuk serangan Kataib Hezbollah yang berafiliasi dengan Iran dan kelompok afiliasinya di Pangkalan Udara Erbil hari ini,” ujar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pernyataannya.
Serangan balasan ini juga merupakan imbas dari perang Gaza yang meluas menjadi konflik di kawasan Timur Tengah hingga menjadikan pasukan AS di pangkalan-pangkalan di Irak dan Suriah sebagai sasaran. Kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Irak dan Suriah menentang kampanye militer Israel di Gaza dan menganggap AS ikut bertanggung jawab.
Pemerintah Irak pun mengutuk serangan AS sebagai “pelanggaran kedaulatan Irak yang tidak dapat diterima”. Baghdad menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan oleh kelompok bersenjata terhadap pangkalan militer yang menampung penasihat koalisi pimpinan AS adalah tindakan permusuhan dan melanggar kedaulatan Irak.
Seorang pejuang dari Kataib Hizbullah tewas dalam serangan itu dan 16 lainnya luka-luka, kata dua sumber keamanan Irak yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dikutip dari kantor berita Reuters. AS memiliki 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di Irak dalam misi yang dikatakan bertujuan untuk memberikan nasihat dan membantu pasukan lokal dalam upaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada 2014 menguasai sebagian besar negara tersebut sebelum dikalahkan.
REUTERS