Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga sumber di PBB dan Pemerintah Amerika Serikat mengungkap Israel gagal menindak tegas aksi penjarahan oleh geng-geng bersenjata yang menyerang truk-truk pembawa bahan makanan di Gaza pada pertengahan Oktober 2024, mengingat Israel sudah berjanji membantu mengatasi kelaparan di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komitmen Israel membantu kemanusiaan di Gaza itu, tidak dipublikasi ke publik dan dianggap seperti sebuah terobosan karena sejak awal meletup perang Gaza pada Oktober 2023, dunia internasional sudah meminta bantuan Israel agar mengatasi isu kemanusiaan di Gaza. Pasukan pertahanan Israel (IDF) hanya fokus pada pertempuran melawan Hamas dan membatasi tindakan pada geng-geng bersenjata yang beroperasi di sebagian wilayah di Gaza di bawah kendali Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara IDF menolak berkomentar terkait hal yang disepakati pada Oktober lalu dan soal penjarahan. IDF hanya meyakinkan telah melakukan tindakan besar yang memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.
PBB dan Amerika Serikat mengatakan geng-geng bersenjata di Gaza sudah tak bisa dikendalikan. Mereka melumpuhkan jalur suplai bantuan, padahal bantuan itu sangat dibutuhkan oleh 2.1 juta warga sipil Gaza untuk bertahan hidup.
Pada Oktober lalu, bantuan makanan dan bantuan lainnya senilai USD9.5 juta (Rp148 miliar) atau sekitar satu pertempat dari total seluruh bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza pada bulan itu, raib karena penyerangan dan penjarahan berdasarkan laporan sejumlah badan PBB dan LSM. Penyelidikan soal penjarahan ini masih berjalan, namun data sebelumnya memperlihatkan kondisi pejarahan di lapangan jauh lebih buruk berdasarkan keterangan dua sumber yang faham dengan isu ini.
Pada pertengahan November 2024, sekitar 109 truk PBB pembawa bantuan yang sedang konvoi diserang tak lama setelah mendapat perintah dari IDF untuk meninggalkan perbatasan di selatan Gaza pada malam hari.
Georgios Petropoulos, koordinator OCHA mengatakan badan-badan bantuan sudah tidak bisa menyelesaikan isu ini karena hukum tampaknya tidak berjalan di area itu.”Masalah ini hanya memperbesar isu kemanusiaan yang sudah banyak di Gaza,” kata Petropoulos, Kamis 19 Desmber 2024
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini