Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengumumkan akan membangun 400 rumah baru di daerah pendudukan Tepi Barat, Palestina, setelah warga Israel yang tinggal di daerah itu tewas dan dua lainnya luka-luka akibat serangan belati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lieberman mengatakan melalui akun Twitter pada Jumat, 27 Juli 2018, pembangunan rumah baru akan menjadi jawaban terbaik atas pembunuhan Yotam Ovadia, 31 tahun, oleh seorang remaja Palestina di daerah pendudukan Geva Binyamin, Adam, semalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Muhammad Tareq Youssef Abu Ayyush, 17 tahun, tewas ditembak tentara Israel di daerah pendudukan Palestina di dekat Ramallah, Tepi Barat, pada Kamis 26 Juli 2018. [Middle East Monitor]
Pembangunan perumahan di daerah pendudukan Tepi Barat dianggap ilegal karena melanggar hukum internasional.
Beberapa warga Palestina mengatakan kepada Al Jazeera, melanjutkan pembangunan permukiman ilegal di tanah mereka akan menghancurkan masa depan negara Palestina meliputi wilayah daerah pendudukan Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang dicaplok sejak perang 1967.
Menurut Militer Israel kepada media, pembunuhan itu dilakukan oleh remaja berusia 17 tahun bernama Ahmad Tareq Youssef Abu Ayyush. Dia menyelinap ke dalam permukiman warga di daerah berjarak 20 kilometer sebelah timur Yerusalem pada Kamis petang, 26 Juli 2018, sebelum memasuki sebuah rumah dan menusuk tiga orang.Militer Israel menggunakan alat berat untuk menggusur sekolah anak-anak Palestina, yang terbuat dari kontainer, di dekat Hebron, Tepi Barat, Rabu, 11 Juli 2018. Aksi militer Israel itu mendapat protes dari warga Palestina dan anak-anak yang bersekolah di tempat itu. REUTERS/Mussa Qawasma
"Abu Ayyush berasal dari desa Kobar, Palestina. Dia ditembak dan tewas di tempat," ujar sumber militer Israel.
Sebuah organisasi pemerhati permukiman ilegal, Peace Now, mengatakan, dalam waktu satu setengah tahun sejak Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, Israel telah membangun lebih dari 14 ribu unit rumah baru di daerah pendudukan Tepi Barat. "Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari satu setengah tahun sebelum Trump dilantik."
Catatan Middle East Monitor menyebutkan, sejak daerah pendudukan Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dikuasai pada 1967, Israel telah memindahkan 500 ribu hingga 600 ribu warganya ke wilayah Palestina. "Pemindahan ini melanggar hukum internasional."