Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Mengakui telah Membuhuh Ismail Haniyeh di Iran

Untuk pertama kali Israel mengakui secara terbuka telah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran

24 Desember 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri sementara Israel, Israel Katz. Sumber: The Times of Israel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Senin, 23 Desember 2024, untuk pertama kali mengakui secara terbuka telah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran pada Juli 2024. Pengakuan Katz ini berpotensi semakin meningkatkan risiko ketegangan antara Tehran dan Israel di tengah perang Gaza dan konflik di Lebanon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Belakangan ini, ketika kelompok Houti menembakkan rudal-rudalnya ke Israel, saya ingin memperjelas sebuah pesan pada mereka bahwa kami (Israel) telah mengalahkan Hamas, kami telah mengalahkan Hizbullah, kami telah membutakan sistem pertahanan Iran dan merusakan sistem produksinya. Kami telah menggulingkan rezim Bashar al Assad di Suriah, kami telah meledakkan sejumlah iblis dan kami juga meledakkan Houthi di Yaman yang masih berdiri,” kata Katz   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Katz mengatakan Israel akan merusak infrastruktur strategis Houthi dan memenggal kepala para pemimpin kelompok itu seperti yang dilakukan pada Haniyeh, Sinwar dan Nasrallah di Tehran, Gaza dan Lebanon. “Kami akan melakukan itu di Hodeidah di Sana’a,” kata Katz. 

Iran mendukung mendukung kelompok Houthi di Yaman. Selama lebih dari setahun, kelompok itu telah menembaki kapal-kapal kargo yang melintasi Laut Merah yang hendak ke Israel. Penembakan itu sebagai bentuk blokade pada Israel atas nama solidaritas pada warga Palestina yang dikecamuk perang Gaza, yang sudah berlangsung selama setahun. 

Pada akhir Juli 2024, salah satu kepala biro bidang politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dibunuh di Tehran. Otoritas Iran menyalahkan pembunuhan itu dilakukan oleh Israel. Namun ketika itu, Israel belum mau mengklaim tindakannya itu. 

Haniyeh biasanya berada di Qatar untuk terlibat langsung dalam pembicaraan internasional mewakili Hamas paska-serangan 7 Oktober 2023, yang memancing terjadinya perang Gaza. Dia juga terlibat dalam pembicaraan secara tidak langsung untuk menciptakan gencatan senjata di Palestina.  

Beberapa bulan setelah Haniyeh dibunuh, tentara Israel membunuh Yahya Sinwar, yakni pengganti Haniyeh dan penggagas serangan 7 Oktober 2023.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus