Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Relawan dan tim tanggap darurat berpacu menyelamatkan tepi sungai dan bangunan di Polandia dan Hongaria pada Selasa, 17 September 2024, menyusul banjir bandang yang telah menyebabkan malapetaka hampir di seluruh negara di Eropa tengah. Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek dilaporkan ada korban tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini adalah musibah banjir terburuk yang pernah menerjang Eropa tengah dalam dua dekade terakhir. Banjir telah menimbulkan kerusakan di beberapa kota di Rumania dan Polandia dengan menyebarkan lumpur dan mengalirkan puing-puing bangunan serta merusak beberapa jembatan. Banjir juga merusak kendaraan sehingga membuat pemiliknya dan pemerintah rugi atas tagihan kerusakan yang mungkin bisa menembus miliaran dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, otoritas di Republik Cek pada Rabu, 18 September 2024, mengumumkan empat korban meninggal di negara itu akibat banjir, sehingga total korban tewas setidaknya menjadi 23 orang. Tujuh orang tewas di Rumania akibat banjir, tujuh orang di Polandia dan lima orang di Austria.
Media di Republik Cek melaporkan korban terbaru adalah seorang lansia perempuan 70 tahun dari sebuah desa dekat Jesenik. Dia ditemukan 20 meter dari rumahnya. Korban sudah dievakuasi pada Sabtu, namun meninggalkan pusat penampungan pada Minggu untuk pulang ke rumahnya.
Di Republik Cek, sebagian besar level air sudah surut, namun sungai masih meluap di beberapa bagian di selatan Bohemia.
Sejumlah wilayah perbatasan antara Republik Cek dan Polandia menjadi area paling parah setelah sepanjang akhir pekan lalu diguyur hujan lebat dan ketinggian air meruntuhkan beberapa jembatan. Kondisi ini memaksa dilakukannya evakuasi karena banjir bandang telah merusak sejumlah rumah dan kendaraan.
Di Kota Ostrava wilayah utara Rapublik Cek, sebuah bendungan pecah disebabkan oleh banjir sehingga air menggenangi kawasan industri di sana, termasuk pabrik bahan kimia BorsodChem dan pabrik lainnya. Ratusan orang dievakuasi dari kawasan pemukiman di Ostrava.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini