Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kabar buruk untuk para sepuh

Sekjen pkc hu yaobang, berbicara tentang regenerasi tahap ke-2. untuk menyukseskan program modernisasi jumlah tentara akan diciuntukan dan sebagian pejabat pkc dan politbiro akan dirumahkan. (ln)

27 April 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARA wartawan yang berkerubung di bandar udara Beijing kecewa. Konperensi pers yang dijanjikan sekjen Partai Komunis Cina (PKC) Hu Yaobang batal tiba-tiba. Sebagai gantinya dibagi-bagikan pernyataan tertulis, sesaat sebelum Hu memulai lawatannya ke lima negara Pasifik, dua pekan silam. Mengapa orang kuat Nomor 2 itu "lari" dari wartawan? Mungkin sekali ia merasa perlu tutup mulut sesudah membuat heboh dengan pernyataannya tentang kapal perusak AS yang akan berlabuh di Shanghai. Kapal itu, menurut Hu, tidak diperkuat senjata nuklir, suatu keterangan yangmembuat Pentagon terperanjat. Betapa tidak. Dipersenjatai nuklir atau tidak adalah "rahasia" Pentagon, yang tidak akan dibocorkan kepada pihak mana pun. Bagaimana mungkin Hu sesumbar tentang "rahasia" yang sama sekali bukan urusannya? Lepas dari soal kapal perusak itu, Hu tercatat melontarkan pula beberapa "kejutan" sebelum dan sepanjang masa lawatannya ke lima negara di Pasifik Selatan. Ia, yang diramalkan sebagai calon pengganti Deng Xiaoping itu, pertama-tama bicara tentang regenerasi kepemimpinan tahap ke-2, 11 April lampau. Katanya, pemberhentian pemimpin tua akan dimulai Juni depan. "Kami harus menata kembali dua tingkat tertinggi dalam aparat pemerintah dan aparat partai yang mencakup 136 jabatan di pusat dan daerah," ujar tokoh PKC itu kepada serombongan wartawan Hong Kong di Beijing. "Sekitar 70% pejabat di atas usia 60 tahun sudah harus dirumahkan," tambahnya tanpa ragu-ragu. Dalam kesempatan yang sama Hu memastikan, "peremajaan" akan dilancarkan sampai ke Politbiro, Sekretariat, dan Komite Sentral PKC. Dewasa ini 10 dari 24 anggota Politbiro terdiri dari para sepuh, termasuk Deng. Kalangan diplomat di Beijing memperkirakan setidaknya dari komite tetap Politbiro akan mundur tiga tetua: Deng Xiaoping, Ekonom Chen Yun, dan Marsekal Ye Jianying. Tiga tokoh muda yang punya peluang untuk diorbitkan ke Politbiro adalah Hu Qili, sekretaris Komite Sentral, serta Hao Jianxiu dan Qiao Shi, keduanya anggota Sekretariat PKC. Sementara itu, sekitar 20 menteri di atas usia 60 tahun, seperti Menteri Perminyakan Tang Ke Menteri Pertahanan Zhang Aiping, dan Menteri Perkeretaapian Chen Puru, konon akan dipersilakan mundur. Tapi yang kini sudah dipastikan terpental adalah wali kota Shanghai, Wang Daohan, 68 tahun. Jika "peremajaan" tahap pertama telah sukses merumahkan 900.000 pejabat, maka putaran ke-2, yang direncanakan tuntas akhir tahun depan, akan mengistirahatkan dua juta pejabat. Perombakan besar-besaran seperti ini oleh kalangan diplomat Beijing dianggap tidak mungkin, malah dikatakan mirip orang berjudi, serba untung-untungan. Tapi dalam wawancara khusus dengan pembantu TEMPO Seiichi Okawa di Manila, Ahad lalu, Menlu Wu Xueqian membantah kemungkinan judi seperti itu. "Regenerasi kami bertujuan menyukseskan program modernisasi," tuturnya. "Regenerasi partai akan dilaksanakan kelompok demi kelompok dengan sasaran utama pendidikan para anggota." Tidak lupa ditambahkannya bahwa dengan regenerasi itu, angkatan muda dan setengah tua yang mampu, ahh, dan berpendidikan tinggi akan dipromosikan. Sedangkan para tetua, walaupun berstatus pensiunan, masih diharapkan bersedia menggarap pelbagai kerja sosial. Suatu hal yang saat itu tidak digubris Hu Yaobang adalah peremajaan angkatan bersenjata. Sering diidentikkan sebagai "kiri" dan pendukung gigih Maoisme, para gembong militer oleh pers Barat diberitakan sebagai penghambat reformasi Deng. Dalam kaitannya dengan regenerasi, angkatan bersenjata seolah-olah "kebal" sampai Hu melontarkan "kejutan" kedua di Wellington, Selandia Baru, Jumat lalu. Sembari menandaskan bahwa RRC tidak punya maksud-maksud ekspansi ke Pasifik, ia begitu saJa membocorkan reorganisasi angkatan bersenjata Cina. Menurut Hu, 1 juta tentara mesti dipensiunkan, suatu hal yang dinilai "dramatis sekali' oleh PM Selandia Baru David Lange. Ini berarti, potensi militer RRC, yang semula 3,4juta, akan diciutkan menjadi 2,4 juta. Rencana penciutan dimulai tahun ini, tapi bagaimana pelaksanaannya tidak dijelaskan. Mengapa Hu bicara dramatis di Selandia Baru, bukan di Australia, misalnya? Besar kemungkinan karena bagi misi RRC Canberra lebih cocok untuk membahas pembelian besi, sedangkan Wellington amat tepat untuk urusan militer. PM Lange melonjak di mata internasional karena menolak kapal perang Bucbanan milik AS berlabuh di Selandia Baru. Kapal itu diduga bersenjatakan nuklir. Kepada Lange, Hu menandaskan, "Senjata nuklir RRC sangat terbatas jumlahnya dan karena itu RRC tidak bisa memainkan peran apa-apa." Pernyataan inl seirama dengan keterangan Menlu Wu Xueqian kepada TEMPO. "Pemerintah kami-mendukung pelarangan komplet senjata nuklir. Dewasa ini dua negara adidaya (AS dan Uni Soviet), yang menguasai 95% senjata nuklir, kami anggap bertanggung jawab di bidang itu." Seperti Wu, Hu Yaobang juga mengagungkan perdamaian. Tapi mengapa dia "berkelakar" soal kapal perusak AS? Bagaimana jika kapal itu ternyata bersenjata nuklir, sedangkan Hu mengatakan sebaliknya? Adakah Hu, yang suka bicara blak-blakan itu, mencoba "mengusik" AS sebelum ia berkunjung ke negara itu kelak? Yang pasti, sekjen PKC ini sudah menyuarakan dua perubahan mendasar di negeri berpenduduk satu milyar itu. Regenerasi kepemimpinan di tubuh aparat pemerintah dan aparat partai serta penciutan angkatan bersenjata dengan 1 juta tentara adalah langkah-langkah besar yang membuktikan untuk kesekian kali betapa mantap posisi politik Deng Xiaoping saat ini. Dan hak bicara yang dipercayakannya pada Hu Yaobang menunjukkan pula bahwa sekjen PKC itulah calon kuat pengganti Deng, yang, konon, akan mengundurkan diri tahun depan. Isma Sawitri Laporan Seiichi Okawa (Manila) dan kantor berita (Beijing, Canberra, Wellington)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus