Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kamboja & nasionalisme yang tertutup

Kamboja setelah dikuasai khmer merah menjadi tertutup untuk orang luar. pemimpin kamboja yang sebenarnya ternyata saloth sar atau pol pot, pemimpin partai komunis kamboja. (ln)

14 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMENTARA Vietnam membuka pintu untuk menerima bantuan asing, tetangganya dan sekutu ideologi - menutup diri rapat-rapat. Para pemimpin partai komunis Lao Dong yang berkantor di Hanoi bukan saja berjabat tangan dengan negeri sosialis dan RRC, tapi juga ada janji bantuan - atau hutang dari negara seperti Swedia dan Perancis bahkan Jepang. Negeri Belanda, Belgia, Finlandia, Norwegia. Denmark dan Italia. Sementara itu, para pemimpin partai komunis Kamboja agaknya mengambil jalan nasionalisme dengan semangat dusun di pedalaman. Serentak pasukan Khmer Merah yang memang memasuki Pnom Penh, ratusan ribu penduduk digiring ke luar kota. Dan sejak itu. 17 April 1975 Kamboja seakan hilang dari peta. Ditutup untuk orang luar atau orang yang ke luar. Cerita yang muncul dari sana dari kaum pelarian, hanya pisah mengerikan: keluarga dipisah-pisah. disuruh kerja paksa di sawah. dan siapa yang dicurigai ditangkap atau dibunuh dengan kejam. Wallahualaum bisawab. Yang jelas: bahkan siapa yang sebenarnya memimpin Kamboja pun tidak jelas. Mula-mula dianggap Khiu Sampanlah si pemimpin. Tapi seorang pilot yang berhasil lari ke Muangthai bercerita bahwa itu tak benar. Yang berkuasa adalah seorang yang bernam "Saloth Sar". Dan tentu saja tak ada nama Pangeran Sihanouk lagi. Selain itu, oleh para pelarian disebut-sebut pula nama "Angkar" - atau "Sang Organisasi' sebagai kekuatan yang dengan tangan besi menggerakkan pembersihan dan pembangunan di negeri yang dulu di pimpin seorang pangeran penggemar musik itu. Saloth Sar? Angkar? September 1977, teka-teki mulai terungkp jawabannya dari Kamboja. Sebuah rapat besar diadakan di Pnom Penh. Yang berpidato - selama 5 jam - adalah seorang pemimpin bernama Pol Pot. Jika penbaca bingung siapa lagi orang ini, harap sabar: para penebak, dalam majalah Far Eastern Economic Review 21 Oktober 1977, akhirnya mengetahui bahwa Pol Pot adalah nama lain dari Saloth Sar. Dan tokoh ini adalah pemimpin Partai Komunis Kamboja yang menghilang dari Pnom Penh di tahun 1963. semasa Pangeran Sihanouk masih berkuasa dan belum pro-komunis. Saloth Sar yang setelah menang kemudian bernama Pol Pot lahir di tahun 1925 atau 1928. Ia agaknya lulusan sebuah sekolah teknik di Pnom Penh, dan pergi ke Paris di tahun 1949. Di sana ia ikut organisasi mahasiswa komunis yang dekat dengan gerakan komumis Vietnam. Di tahun 1953. Pangeran Sihanouk memperoleh kemerdekaan Kamboja dari Perancis. Persetujuan Jenewa 1954 ditandatangani. dan gerakan perlawanan Kamboja antipenjajahan dibubarkan. Saloth Sar, yang agaknya aktif dalam gerakan di bawah tanah itu, tak puas. tapi ia kemudian giat dalam majalah sayap kiri. Solidantas. Di tahun 1963 Pangeran Sihanouk mengundang 34 orang tokoh kiri. termasuk Saloth Sar. untuk membentuk kabinet. Menduga bahwa ini hanya pancingan sebelum dibungkem. Saloth Sar menghilang dari ibukota, masuk hutan. Di tahun itu pula ia dipilih jadi Sekretaris Partai Komunis Kamboja satu jabatan yang kemudian dipegangnya lagi di tahun 1971 dan kemudian I976, melalui kongres partai. Kongres-kongres terakhir itu tentulah dilakukan selama bergerilya menghadapi pemerintah Jenderal Lon Nol yang telah menggulingkan Sihanouk. Meskipun pegang jabatan terpenting dalarn partai, Saloth Sar mula-mula hanya berada di latarbelakang dalarn Front Persatuan Nasional Kamboja persekutuan bersarna antara kaum komunis dengan golongan lain yang menentang Lon Nol itu. Kedudukannya dalam Front juga hanya di bidang militer. Yang menonjol ke khalayak rakyat Kamboja dan dunia luar adalah Khiu Sampan, tokoh muda yang populer itu, dan Pangeran Sihanouk, yang pengaruhnya ke rakyat Kamboja masih kuat biar pun dia sudah jatuh. Bahkan setahun setelah gerilya menang, posisi Saloth Sar masih dirahasiakan kepada rakyat. Di ulang tahun kemenngan, 1976, hanya pidato Khiu Sampan yang disiarkan Radio Pnom Penh. Padahal pembicara utama adalah Saloth Sar. Seperti pemimpinnya. Partai Komunis Karnboja juga berada di latarbelakang. Nama partai tak pernah disebutsebut selama masa gerilya menghadapi Lon Nol. Yang disebut hanyalah Angkar - dan baru 27 September 1977 di Pnom Penh disebutkan resmi bahwa yang disebut Angkar tak lain adalan Partai Komunis Kamboja. Meskipur setahun sebelumnya pernah dimaklumkan bahwa ideologi Angkar adalah Marxisme-Leninisme. tapi adanya sebuah partai komunis waktu itu belum disebu tesebut. Yang menarik ialah bahwa oleh, Pol Pot, pada pidato 27 September 1977 itu, sudah menampakkan hubungan yang tegang dengan Vietnam. Ia tak melgakui bahwa Partai Komunis Kamboja didirikan karena pengaruh Partai Lao Dong Vietnam. Pol Pot bahkan mengubah tahun kelahiran partai: dari 30 September 1951 menjadi 30 September 1960. Dikatakannya bahwa pada tahun itulah 21 orang bertemu secara rahasia di stasiun kerea api Pnom Penh untuk menyelenggarakan Kongres Partai yang pertama. Tentang bantuan Vietnaun selam menghadapi pemerintah Lon Nol Pemimpin Kamboja ini tak menyebutnya sama sekali. Pol Pot sendiri memang lebih mesra kepada Peking. Juni 1975, segera setelah timbul sengketa dengan Vietnam berkenaan dengan pulau-pulau di Teluk Thailand, Pol Pot diam-diam berangkat ke Peking dan diterima oleh Ketua Mao. Oktober 1977 Pol Pot disertai Wakil Perdana Menteri dan Menlunya, leng Sary, berkunjung Iai ke Peking. Kali ini mereka - dalam potret nampak gemuk dan buncit - dijamu oleh Wakil Perdana Menteri Teng Hsiao-p'ing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus