SALAH satu pertentangan pendapat dalam dunia kedokteran sepuluh
tahun belakangan ini berkisar dalam soal apakah coronary bypass
surgery (bedah pembuluh darah memintas) benar-benar bisa
memperpanjang umur atau tidak. Pertentangan pendapat itu, yang
kini muncul dalam berkala kedokteran menunjukkan bukti-bukti
yang mengagumkan.
Bedah pembuluh darah memintas, dengan mencangkokkan pembuluh
darah dari bagian tubuh yang lain ke pembuluh darah di jantung
yang menyempit karena lemak, merupakan cara pengobatan yang
sudah belumur 10 tahun. Di Amerika Serikat sekarang ini tiap
tahun 70.000 menjalani operasi seperti itu. Ongkosnya berkisar
antara $8.000 sampai $20.000. Total $1 milyar dikeluarkan orang
Amerika untuk pembedahan tersebut tiap tahun.
Kalau bedah ini memang mempernanjang umur dari para penderita
sakit janntung, seperti dikatakan para pengikutnya, sudah
sepantasnya metode pengobatan ini diperluas pemakaiannya. Tetapi
nampaknya tidak demikian, seperti yang terlihat dari sebuah
penelitian yang dilaksanakan di sekelompok runahsakit di bawah
US Veterans Administration. Hasil penelitian tersebut telah
diterbitkan bulan September dalam New England Medical Journal.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa metode pengobatan itu
sebaiknya dibatasi dan lebih baik menggunakan metode pengobatan
yang jauh lebih murah, yaitu dengan obat obatan, diit dan
latihan fisik.
Menurut laporan Veterans Administration, "tak ada perbedaan yang
berarti antara mereka yang menjalani opeasi dengan yang hanya
berobat. Pada tiga tahun pertama setelah operasi atau iada
permulaan pengobatan dengan obat, 87% dari pasien yang dibedah
dan 87%, dari yang mendapat obat-obatan tetap hidup."
Laporan itu disertai pula dengan sebuah editorial yang ditulis
oleh Dr Eugene Braunwald, seorang ahli jantung terkemuka dari
Fakultas Kedokteran Universitas Harvard. "Kalau bedah memang
benar-benar bisa memperpanjang umur, itu artinya kita harus
mulai menscreening orang-orang Amerika yang menanggung risiko
terserang penyakit jantung. Seperti mereka yang merokok, yang
darahnya mengandung kolestrol tinggi dan lain-lain faktor lagi,"
katanya. Tetapi katanya, pikiran seperti ini akan mengakibatkan
dijalankannya operasi pembuluh darah bagi ratusan ribu orang,
yang dengan gampang bisa kita temukan karena mengidap beberapa
gejala yang bisanya mengakibatkan serangan jantung. Tapi ini
akan mengakibatkan ongkos pengobatan yang berlipat-ganda
banyaknya dan biaya pemeliharaan kesehatan akan meliputi ratusan
milyar dolar.
Ahli Jantung & Tukang Bedah
Berbarengan dengan keluarnya artikel tersebut, seorang ahli
bedah jantung terkenal Dr Michael DeBakey dari Houston buru-buru
memanggil wartawan. Dalam konperensi pers dia menyatakan bahwa
hasil operasi pembuluh darah yang dijalan VA itu terlalu sedikit
dengan hasil yang rata-rata dicapai oleh rumahsakit di luar grup
VA. Keterangan ini memancing banyak pembaca untuk mengirim surat
ke majalah kedokteran New England. Majalah itu berjanji akan
menjawab surat-surat pembaca yang awam itu, satu kebiasaan yang
jarang dilakukan oleh majalah tersebut.
Penderita sakit jantung yang bagaimana dan jumlah penderita
sebanyak apa yang perlu dijadikan percobaan supaya metode
pembedahan ini bisa dilaksanakan secara meluas, masih tanda
tanya.
Pada tingkat pertama bedah pembuluh darah memintas ini memang
masuk akal kalau dilaksanakan, karena sakit jantung koroner
disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung yang
diakibatkan oleh tumpukan zat lemak. Pembuluh darah koroner
terdiri dari dua buah yang melingkari jantung seperti sebuah
mahkota. Penyempitan pembuluh darah koroner ini mengakibatkan
sakit dada yang oleh dokter disebutkan angina petoris. Apabila
tumpukan lemak di situ sampai mengakibatkan tertutupnya aliran
darah, terjadilah serangan jantung. Operasi pembuluh darah
memintas tersebut secara garis besar adalah dengan mengambil
pembuluh darah dari bagian badan lain, biasanya kaki, dan
mencangkokkannya pada pembuluh yang menyempit itu. Di Indonesia
operasi seperti ini belum pernah dilakukan.
Tak dapat dibantah bahwa bedah pembuluh darah memintas bisa
menyembuhkan sakit dada secara menakjubkan. Setelah operasi
pertama yang berhasil dilaksanakan di Cleveland dan Milwauke
dalam pertengahan tahun 1960-an, ratusan cerita dramatis
bermunculan. Mereka yang dulunya tak dapat melangkahi tangga
biar sejenjang, tiba-tiba bisa naik dan mentercengangkan. Pil
mereka buang.
Sejak itu para ahli bedah mulai melaksanakan pembedahan secara
luas, termasuk membedah orang-orang yang sebenarnya bisa
disembuhkan dengan obat-obatan saja. Sejak 1973 lebih 40.000
orang menjalani operasi dan rumahsakit-rumahsakit memperluas
fasilitas mereka dengan bagian bedah jantung terbuka.
Tetapi para ahli jantung menjalankan penelitian dan pengamatan
sendiri-sendiri mengenai perlu tidaknya operasi pembuluh darah
memintas ini. Laporan mereka menunjukkan bahwa sakit jantung itu
tak selamanya harus menjalani operasi. Dengan obat-obatan cukup.
Dan pertentangan pendapat itu nampaknya hanya meliputi dua
pihak, ahli jantung dan tukang bedah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini